Polisi Tak Ambil Pusing Dikritik Komnas HAM Soal Veronica Koman

Reporter

Andita Rahma

Sabtu, 7 September 2019 10:26 WIB

Veronica Koman, pengacara hak asasi manusia dan pendamping mahasiswa Papua di Surabaya, menjadi tersangka karena dianggap melakukan provokasi dan menyebarkan berita bohong di media sosial. Facebook/Veronica Koman

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian tak ambil pusing soal kritik Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tentang penetapan status tersangka Veronica Koman yang dinilai sebagai upaya kriminalisasi. "Itu kan tanggapan dia," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera, Sabtu, 7 September 2019.

Barung mengklaim, penetapan tersangka Veronica sudah sesuai dengan prosedur. "Kami tetap ada bukti yuridis saja."

Kepolisian Daerah Jawa Timur menjerat Veronica Koman dengan pasal berlapis dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan KUHP. Veronica dibidik dengan pasal penghasutan dan disangka menjadi provokator dalam rusuh di Asrama Mahasiswa Papua di Jawa Timur.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengkritik langkah polisi yang menetapkan Veronica sebagai tersangka dalam kasus Papua. "Ini mengarah pada upaya kriminalisasi," ujar Beka Ulung saat dihubungi Tempo pada Rabu, 4 September 2019.

Menurut dia, polisi harus berhati-hati dalam melakukan proses hukum terhadap seseorang dalam sebuah peristiwa. "Sepanjang yang saya tahu, yang dilakukan Veronica Koman pada peristiwa Surabaya adalah bagian dari upaya memberikan informasi dari sudut pandang yang berbeda, karena faktanya memang ada ujaran rasisme," ujar dia.

Advertising
Advertising

Beka khawatir beberapa upaya dan pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia serta aparat penegak hukum dalam menangani kasus Papua malah mempersulit upaya pemerintah yang sedang mencalonkan diri sebagai anggota dewan HAM PBB 2020-2022.

Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia atau Kasum TNI Letnan Jenderal Joni Supriyanto mengatakan ada kelompok lain yang ikut menunggangi kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Kelompok ini merupakan barisan sakit hati yang gagal di pemilihan umum 2019.

"Kita semua tahu, ada mantan calon anggota dewan yang tidak terpilih memasang bendera (bintang kejora) rame-rame itu kelompok penunggang baru," katanya saat rapat membahas kondisi di Papua bersama Komisi Pertahanan DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 5 September 2019.

Menurut Joni, pihaknya sengaja membeberkan hal ini lantaran jumlah mereka tidak sedikit. "Kelompok sakit hati ini terlalu banyak," tuturnya.

Selain barisan sakit hati ini, kata Joni, kerusuhan di Papua dan Papua Barat diduga melibatkan kelompok kriminal dan kelompok pro kemerdekaan Papua. Masing-masing kelompok harus dihadapi dengan pendekatan dan strategi yang berbeda. "Walaupun antara front yang satu dengan yang lainnya, bahkan dalam satu front tidak terdapat satu kesatuan, kami tidak dapat meremehkan," ujarnya.

Joni sepakat mengatakan jika pemicu dari kerusuhan di Papua dan Papua Barat berawal dari tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya pada pertengahan Agustus lalu.



ANDITA RAHMA | DEWI NURITA | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

4 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

2 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya