2 Anak Gus Dur Siap Turun Bantu Dialog Pemerintah dengan Papua

Senin, 2 September 2019 09:02 WIB

Prajurit Korps Marinir TNI AL berjaga di Pelabuhan Jayapura, Papua, Minggu, 1 September 2019. Pengamanan tersebut dilakukan pascaunjuk rasa warga Papua pada 1 Agsutus lalu. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Dua putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menyatakan siap membantu pemerintah berdialog dengan masyarakat Papua dan Papua Barat demi meredakan konflik.

"Kalau memang menjadi panggilan bangsa, ya saya wajib siap," kata Alissa Qotrunnada alias Alissa Wahid kepada Tempo, Ahad malam, 1 September 2019.

Desakan agar pemerintah melibatkan keluarga Gus Dur untuk menangani konflik di sana datang dari sejumlah pihak, mulai dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia hingga penulis buku Gus Durku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita, Muhammad A.S. Hikam. Presiden keempat itu dinilai berhasil meredakan gejolak menggunakan pendekatan kemanusiaan dan kultural.

Salah satu pendekatan Gus Dur ialah membolehkan pengibaran bendera Bintang Kejora sebagai bendera kultural. Dia juga mengabulkan keinginan masyarakat di sana menyebut nama Papua, alih-alih Irian Jaya seperti yang diinginkan pemerintah.

Alissa meyakini, setiap anak Gus Dur akan siap jika diminta menjadi mediator. "Wong tanpa ditugasi resmi, kami semua terus bekerja membangun jembatan-jembatan dengan teman-teman di sana," kata dia.

Dihubungi terpisah, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid menyatakan komitmen yang sama. Yenny bahkan sudah menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat dari Papua dan Papua Barat, serta sejumlah aktivis pada Ahad, 1 September 2019. Dia mengatakan pertemuan dihadiri sekitar 30 orang.

"Kalau kami dilibatkan atau tidak dilibatkan (oleh pemerintah), kami serta merta pasti akan melibatkan diri. Karena memang punya kepedulian terhadap masalah di sana dan memang banyak juga teman-teman yang masih dekat dengan kami," kata Yenny kepada Tempo, Ahad malam, 1 September 2019.

Yenny pun berencana menyampaikan kepada pemerintah ihwal adanya aspirasi dari masyarakat Papua dan Papua Barat tersebut. Jika pemerintah membuka ruang dialog, Yenny akan mengantarkan para tokoh masyarakat Papua dan Papua Barat ini bertemu Presiden Joko Widodo.

"Menurut saya masyarakat di sana sendirilah yang harus menyampaikan aspirasinya, saya hanya bisa memfasilitasi saja. Monggo kalau pemerintah mau mendengarkan langsung, saya bisa antarkan kelompok ini," ujar Yenny.

Yenny dan Alissa senada menyampaikan bahwa pemerintah harus mengedepankan dialog dan kemanusiaan dalam menangani konflik di Papua dan Papua Barat, bukan pendekatan keamanan dan represif. Pendekatan ini jugalah yang dulu digunakan Gus Dur.

Dua bersaudara ini menilai pembangunan di kedua daerah ini yang dilakukan Presiden Joko Widodo sebenarnya sudah bagus. Namun pendekatan ekonomi itu harus dibarengi dengan pendekatan sosial dan kultural.

Yenny mencontohkan, salah satu yang masih menjadi pekerjaan rumah ialah menghapus tindakan rasis dan diskriminatif terhadap orang-orang Papua. Semisal di Pulau Jawa, kata dia, masih banyak yang menolak menyewakan pondokan atau indekos kepada mahasiswa-mahasiswa Papua.

Berita terkait

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

3 jam lalu

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengingatkan kepada seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI), untuk menjaga persaudaraan kebangsaan dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

3 jam lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

11 jam lalu

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

Polda Papua akan menerjunkan tiga regu Brimob imbas serangan TPNPB-OPM di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

17 jam lalu

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

18 jam lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

1 hari lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

2 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

3 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

3 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

3 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya