Khawatir Rusuh Lagi di Papua, Pedagang di Jayapura Tutup

Senin, 2 September 2019 06:32 WIB

Suasana Pasar Mama-mama Papua, Kota Jayapura, Papua, Sabtu, 31 Agustus 2019. Aktivitas jual beli di pasar ini pun kembali aktif setelah sebelumnya ditutup pascakerusuha. ANTARA

TEMPO.CO, Jayapura - Perasaan cemas terpancar dari wajah Laramina, 63 tahun. Pedagang aksesoris pakaian di Pasar Hamadi, Jayapura, Papua itu tak lagi menggelar lapak dagangannya sejak kerusuhan pecah di kota tersebut, Kamis 29 Agustus lalu. “Saya lihat kondisi dulu,” ujar warga Jalan Hamadi Rawa I, Ahad, 1 September 2019.

Laramina terpakasa berhenti sementara berdagang lantaran khawatir terjadi kerusuhan susulan. Ia dan sejumlah kolega memilih untuk menyimpan seluruh barang dagangan di rumah hingga situasi keamanan kembali pulih. “Keadaan sekarang masih panas,” kata dia.

Laramina merupakan pria asal Sulawesi Selatan yang sudah melakoni hidup sebagai pedagang di pasar Hamadi selama 40 tahun. Sejak bermukin di Jayapura, kata dia, baru kali ini terjadi gesekan antara warga Papua dengan para pendatang. “Saya tidak tahu kenapa kami menjadi sasaran,” kata dia.

Saat terjadi kerusuhan pada Kamis lalu, kata Laramina, bangunan milik koleganya di sepanjang pelabuhan Jayapura hangus dilalap api. Bangunan tersebut dibakar setelah sebelumnya dijarah para demonstran. Seluruh pemilik kios terpaksa mengungsi ke dalam pelabuhan Jayapura yang dijaga tentara.

Kerusuhan di Jayapura merupakan buntut dari ucapan rasisme sejumlah organisasi masyarakat di Kota Surabaya dan Malang. Ribuan warga Papua turun ke jalan meluapkan kemarahan mereka dengan merusak dan membakar sejumlah bangunan mulai daerah Expo hingga Kota Jayapura.

Advertising
Advertising

Dampak dari kerusuhan itu membuat pemilik toko yang berjejer di depan pasar Hamadi menutup usaha. Sebagian di antara mereka tetap membuka kios dalam keadaan waspada. Pengelola minimart SRC, misalnya. Hari ini tetap melayani pembeli, namun sebagian pintu dan tembok kacanya tertutup pagar geser.

Pasar Hamadi terletak di bawah jalan Argapura yang menjadi lintasan para demonstran. Dari jalan raya, lokasinya harus disusuri setengah kilometer melewati jalan terjal yang menjorok ke arah laut. Saat kerusuhan Kamis lalu, pasar ini tak menjadi sasaran aksi vandalisme para demonstran.

Meski selamat dari sasaran demonstran, hampir setengah dari 800 pedagang di pasar itu tidak berdagang. Menurut Steven Hababuk, petugas keamanan Pasar Hamadi, isu akan terjadinya demonstrasi susulan membuat pasar membeku selama dua hari. “Baru dibuka hari ini,” katanya.

Aktivitas niaga di Pasar Hamadi sejak hari ini berangsur pulih meski tanpa pengawalan petugas TNI atau Polri. “Tapi mereka masih cemas. Seringkali beredar kabar bakal terjadi demonstrasi susulan. Makanya ada yang buka setengah hari, lalu tutup lagi karena kabar itu. Jadi tidak tenang,” ujar Steven.

Perasaan was-was tak hanya menghantui pedagang di Pasar Hamadi. Sejumlah pedagang di Pasar Mama-Mama yang terletak di jantung Kota Jayapura, juga merasakan kekhawatiran serupa. Pasar dengan empat lantai yang baru setahun diresmikan Presiden Joko Widodo itu belum sepenuhnya menggeliat.

Menurut Kepala Pasar Mama-Mama, Jefri Way, kondisi pasar yang sepi juga ikut dipengaruhi oleh seretnya pasokan barang dari pasar induk, Yotefa. Pasar tersebut terletak tak jauh dari titik kumpul para demonstran di daerah Expo. “Di pasar tersebut masih banyak yang belum berani berdagang,” kata dia.

Keadaan kota yang belum sepenuhnya pulih membuat aparatur pemerintahan setempat menggelar rapat hari ini. Rapat tersebut dihadiri Wali Kota Jayapura, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi, serta para Kepala Pasar. “Kami diminta mengaktifkan kembali aktivitas perdagangan,” kata Jefri

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

4 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

21 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya