Koalisi Sebut Penangkapan 8 Mahasiswa Papua Panaskan Suasana

Minggu, 1 September 2019 15:29 WIB

Massa Komite Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme dan Militerisme berunjuk rasa sembari berjalan menuju Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019. Mereka juga menolak teror, kekerasan, dan perlakuan rasis bagi mahasiswa Papua yang bermukim di luar Papua. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Demokrasi mengecam penangkapan delapan mahasiswa Papua di Jakarta dan Depok. Mereka menilai penangkapan ini justru memanaskan situasi.

"Kami khawatir upaya berlebihan yang dilakukan kepolisian dapat memperburuk masalah terkait Papua yang yang tengah terjadi," ujar salah satu anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Demokrasi, Asep Komarudin, saat dihubungi, Ahad, 1 September 2019.

Dari laporan yang diterima Koalisi Masyarakat Sipil, penangkapan delapan mahasiswa itu dilakukan dalam empat bagian. Penangkapan pertama terhadap 2 orang mahasiswa pada 30 Agustus 2019, di sebuah asrama di Depok. "Penangkapan ini dilakukan dengan mendobrak pintu dan menodongkan pistol," kata Asep.

Penangkapan kedua dilakukan terhadap dua mahasiswa asal Papua saat aksi solidaritas di depan Polda Metro Jaya, Sabtu, 31 Agustus 2019. Pada hari yang sama, tiga perempuan asal Nduga ditangkap di sebuah kontrakan di Jakarta.

Pada Sabtu malam, 31 Agustus 2019, penangkapan terakhir dilakukan terhadap Jubir Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP), Surya Anta. Ia ditangkap oleh 2 orang polisi yang berpakaian preman di Plaza Indonesia dan dibawa ke Polda Metro Jaya.

"Saat penangkapan, polisi menjelaskan pasal yang disangkakan adalah makar terkait Papua," kata Asep.

Menurut Asep, dari laporan yang mereka terima, para mahasiswa ini sempat diancam tidak mengambil video atau gambar. Bahkan aparat gabungan juga disebut sempat memukul salah satu perempuan.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Demokrasi mengecam keras tindakan ini. Mereka meminta agar kepolisian menghentikan penyisiran ke asrama-asrama mahasiswa asal Papua.

"Kami juga meminta agar menghentikan penangkapan mahasiswa Papua secara sewenang-wenang dan mengambil inisiatif dialog yang berkelanjutan, sebagai upaya menyelesaikan konflik di Papua secara damai," kata Asep.

Berita terkait

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

6 jam lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

1 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

1 hari lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

1 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

1 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

1 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

1 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

2 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya