Dewan Pers Usul Lembaga Penerangan Khusus Isu Papua

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 30 Agustus 2019 20:50 WIB

Warga menyaksikan bangunan yang terbakar saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis, 29 Agustus 2019. Massa membubarkan diri sekitar pukul 18: 00 WIT setelah sempat membakar beberapa gedung dan pertokoan. ANTARA/Indrayadi TH

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pers mengusulkan agar pemerintah membentuk sebuah lembaga penerangan khusus terkait situasi di tanah Papua saat ini. Langkah ini dinilai diperlukan agar informasi yang beredar di masyarakat dapat diluruskan.

Hal ini diungkapkan saat Dewan Pers memenuhi undangan diskusi dengan Kantor Staf Kepresidenan, di Jakarta Pusat, Jumat, 30 Agustus 2019.

"Tadi beberapa usulan, misalnya kenapa tidak membentuk semacam lembaga yang otoritatif, semacam media center, yang bicara benar-benar," kata salah satu anggota Dewan Pers, Ahmad Jauhar, saat ditemui usai pertemuan.

Jauhar mencontohkan sosok almarhum Sutopo Purwo Nugroho di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menguasai isu kebencanaan dan teknik penyampaian informasi yang baik. Situasi di Papua dinilai Jauhar sudah menjadi semacam bencana sosial tersendiri. Karena itu, dibutuhkan pula sosok seperti Sutopo yang dapat memberi informasi yang aktual.

Jauhar mengatakan lembaga ini diusulkan agar tak ada lagi informasi yang simpang siur. Selama isu di tanah Papua memanas, Jauhar memperhatikan informasi yang diberikan tiap narasumber banyak yang bertolak belakang satu sama lain.

Advertising
Advertising

"Jadi satu pintu. Tidak setiap orang memberi pernyataan. Apalagi pernyataannya tidak sinkron dengan situasi yang nyata," kata dia.

Jauhar mengaku tak khawatir lembaga ini akan menjadi sarana sensor informasi yang dilakukan oleh pemerintah. Ia menilai pembentukan lembaga ini lebih baik dibanding membiarkan masyarakat terkatung-katung tanpa informasi yang bisa dipercaya.

"Bagaimana menyensor, wong sekarang semua terbuka. Bukan menyensor, paling tidak kalau ada lembaga otoritatif, ini loh yang bener (informasinya)," kata dia.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pusat Abdul Manan juga menyepakati hal ini. Namun, Abdul Manan yang juga hadir di pertemuan itu, menekankan bahwa sosok jubir di lembaga ini harus benar-benar kompeten.

"Kalau mau punya jubir, orang itu harus punya akses bagus dan informasi valid atas situasi terkini Papua seperti almarhum pak Sutopo BNPB. Biar tak hanya membantah isu tanpa memberikan bukti pendukung yang valid," kata Abdul Manan.

Meski begitu, Jauhar mengatakan lembaga ini masih sekedar usulan saja. Namun dari Dewan Pers sendiri meminta agar langkah ini bisa diwujudkan secepat mungkin.

"Ya memang tak mudah bikin itu (lembaga) dan pilih siapa figurnya yang punya kemampuan menyampaikan persoalan yang jernih, otoritatif. Itu kan persoalan juga," kata Jauhar.

Berita terkait

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

5 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

8 jam lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

9 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

20 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

21 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

1 hari lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya