Capim KPK, Roby Arya Brata, berjabat tangan dengan Wakil Ketua Komisi III, Benny K. Harman, seusai mengikuti uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 15 Desember 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Seleksi Capim KPK diwarnai ketegangan di Gedung III Setneg, Jakarta Pusat, hari ini, Kamis, 29 Agustus 2019.
Capim KPK Roby Arya Brata, yang juga Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal dan Badan usaha Sekretariat Kabinet, terlibat perdebatan dengan anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel Capim KPK, Diani Sedia Wati.
"Ada informasi Bapak temperamental," kata Diani. "Bagaimana Bapak mengelola ini kalau dengan sikap yang tidak serasi?"
Sejatinya Diani menanyakan kemampuan Roby mengendalikan emosinya dalam memimpin sebuah organisasi. Di sisi lain, dalam paparannya Roby Arya berkomitmen meningkatkan hubungan Pimpinan dan internal KPK lewat komunikasi yang baik.
Roby Arya pun membantah disebut temperamental. Ia mengatakan informasi itu justru kontradiktif dengan sikapnya.
"Mungkin saya malah sabar, ya. Dapat informasi dari mana? Silakan tanya saja ke staf saya," ucap Roby menggebu-gebu.
Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih segera menengahi pembicaraan yang bisa memanas. "Cukup, cukup."
Bukannya tenang, Roby Arya Brata malah terus saja berbicara. Ia bahkan menyampaikan sejumlah tudingan terhadap dirinya selama ini.
"Dulu isunya saya orang Istana, sekarang saya isunya orang HTI. Waduh," kata Roby Arya.
Yenti kembali meminta Roby untuk berhenti berbicara dan tenang. "Cukup. Cukup. Sekarang sabar," tutur Ketua Pansel Capim KPK itu.