Pertahanan Ibu Kota Baru, Moeldoko: Sudah Dipikirkan dengan Baik
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Purwanto
Rabu, 28 Agustus 2019 18:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Presiden Moeldoko menampik pandangan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain, yang menyebut pertahanan lokasi calon ibu kota baru di Kalimantan Timur rentan diserang oleh Cina. Ia mengatakan pemindahan ibu kota ini sudah mempertimbangkan semua aspek, termasuk pertahanan.
"Kalau nanti dengan teknologi baru, rudal jelajah itu mau di mana saja (lokasi ibu kota) bisa dilewati. Jadi menurut saya kajian ke arah sana sudah dipikirkan dengan baik," kata dia di kantornya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.
Moeldoko menjelaskan justru dari sisi keamanan dan pertahanan nasional lokasi ibu kota baru yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara lebih baik ketimbang Jakarta. Luasnya ibu kota baru ini memudahkan mobilitas pasukan jika terjadi pertempuran.
Andai pertempuran terus berlanjut, pasukan Indonesia masih diuntungkan dengan keberadaan hutan-hutan di sekeliling kota. "Kita punya keunggulan, tentara kita punya keunggulan, apalagi Kopassus perang hutannya, sangat diakui itu," tuturnya.
Untuk menunjang pertahanan di sana, kata Moeldoko, pemerintah berniat membangun pangkalan militer di sana. "Nanti ada pembangunan pangkalan militer yang lebih lengkap lagi," katanya.
Sebelumnya, lewat akun media sosial, Tengku Zulkarnain menilai Kalimantan Timur mudah diserang Cina karena posisinya yang satu garis lurus di bawah Cina. Ia menyebut pemindahan ini juga tidak meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
"Pindah Ibukota Sama Sekali Tdk Meningkatkan Nilai Ekonomi Apapun bagi Negara dan Rakyat Indonesia. Malah Secara Pertahanan Sangat Mudah Dijangkau China dgn Kapal Perang, Pesawat Tempur, bahkan Rudal China. Lurus dan Terbuka! BAHAYA
Para Ahli Intelijen BICARALAH. Jgn Diam Saja...!," cuitnya, kemarin.
Status Zulkarnain ini pun viral dan hingga berita ini ditulis mendapat 12 ribu komentar, dicuit ulang sebanyak 4.300, dan disukai 7.477 oleh pengguna Twitter.
AHMAD FAIZ