KPK Berharap Jokowi Ikut Awasi Proses Seleksi Capim

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 24 Agustus 2019 11:50 WIB

Juru Bicara KPK Febri Diansyah memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 25 Juni 2019. KPK kembali menetapkan bekas Bupati Bogor Rahmat Yasin sebagai tersangka korupsi biaya operasional serta biaya kampanye pemilihan kepala daerah dan legislatif tahun 2013-2014 selain itu ia diduga menerima gratifikasi berupa tanah seluas 20 hektare di Jonggol dan mobil Toyota Velfire senilai Rp 825 juta. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK berharap Presiden Joko Widodo ikut memperhatikan proses seleksi calon pimpinan periode 2019-2023. KPK menyatakan panitia seleksi yang bekerja menyaring capim merupakan mandat dari presiden.

"Sensitivitas ini sangat penting bagi kita semua dan bagi pihak yang masih menginginkan KPK bekerja melakukan pemberantasan korupsi ke depan," kata Juru bicara KPK, Febri Diansyah, di kantornya, Jumat, 23 Agustus 2019.

Saat ini, tinggal 20 nama capim yang lolos ke tahap seleksi selanjutnya. Unsur kepolisian mendominasi deretan nama itu dengan 4 calon, yakni Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Irjen Antam Novambar, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Firli Bahuri, Dosen Sespim Polri Brigjen Bambang Sri Herwanto, dan Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani.

Menyusul 3 orang capim dari akademisi atau dosen, serta 3 orang jaksa. Kemudian, komisioner dan pegawai KPK 2 orang, PNS 2 orang, advokat 1 orang, hakim 1 orang, dan lain-lain 2 orang.

Menurut catatan KPK, di antara 20 orang nama itu, beberapa di antaranya punya rekam jejak bermasalah. Mereka diduga tidak patuh membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, pernah menerima gratifikasi, melakukan perbuatan yang menghambat kerja KPK, hingga melakukan pelanggaran kode etik saat bekerja di KPK.

Advertising
Advertising

Dua puluh nama yang lolos seleksi capim KPK itu diprotes oleh Koalisi Kawal Capim KPK. Dua nama yang paling disorot adalah Antam dan Firli. Antam diduga pernah mengintimidasi eks Direktur Penyidikan KPK Endang Tarsa. Sementara, Firli pernah dilaporkan karena diduga melakukan pelanggaran etik semasa menjabat Deputi Penindakan KPK.

Ketua Pansel KPK, Yenti Garnasih mengatakan tak ada yang salah dengan rekam jejak calon yang lolos. Selain menerima masukan dari masyarakat, Yenti mengatakan menerima masukan dari 8 lembaga, di antaranya KPK dan Polri.

Peneliti Indonesia Corruption Watch Kurnia Ramadhana mengatakan pansel capim KPK justru terkesan hirau masukan dari masyarakat. Respon pansel, kata dia, acapkali negatif dan defensif. "Padahal masukan tak hanya diberikan oleh koalisi, tapi juga tokoh agama dan eks komisioner KPK," kata dia.

Febri mengatakan atas permintaan pansel, KPK juga sudah memberikan data rekam jejak para calon pimpinan. KPK, kata dia, akan kembali membahas rencana lanjutan penelusuran rekam jejak setelah pansel mengumumkan 20 nama tadi sore. Dia mengatakan masyarakat juga bisa memberikan informasi terkait capim KPK melalui call center 198.

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Didesak Pilih Panitia Seleksi Capim KPK Berintegritas

1 hari lalu

Presiden Jokowi Didesak Pilih Panitia Seleksi Capim KPK Berintegritas

Berbagai kalangan mendesak Presiden Jokowi agar memilih anggota panitia seleksi atau pansel calon pemimpin atau capim KPK yang berintegritas.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya