Kadiv Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal memberikan keterangan pers terkait penangkapan Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief atas dugaan penyalahgunaan narkoba di Mabes Polri, Jakarta, 4 Maret 2019. Andi Arief ditangkap oleh tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri pada Ahad, 3 Maret 2019, di sebuah hotel kawasan Jakarta Barat dan dinyatakan positif menggunakan narkoba setelah dilakukan tes urine. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Polri mengklaim bisa mengendalikan rusuh di Fakfak, Papua Barat, secara persuasif bersama TNI. Kerusuhan Fakfak terjadi pagi ini, Rabu, 21 Agustus 2019, sekitar pukul 09.00 WIT.
Kabupaten Fakfak ricuh yakni, Pasar Tumburuni dibakar massa. Sejumlah jalan raya pun diblokade.
"Ada pergerakan massa di Fakfak, diduga melakukan pembakaran di pasar dan beberapa objek vital," ujar juru bicara Mabes Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal di kantornya, Jakarta Selatan, hari ini, Rabu, 21 Agustus 2019.
Menurut dia, Polri juga berkomunikasi dengan tokoh agama dan tokoh adat Fakfak setempat agar tak melakukan kegiatan anarkistis.
Tempo telah menghubungi Kantor Polres Fakfak namun belum ada respons.
Seperti dilansir dari Antara, Polda Papua Barat telah mengirimkan bantuan pasukan untuk membantu pengamanan kerusuhan Fakfak. "Anggota Brimob dijadwalkan dikirim ke Fakfak," kata juru bicara Polda Papua Barat Ajun Komisaris Besar Mathias Krey.