TEMPO Interaktif, Banjarmasin:Sebanyak 250 nelayan tradisional di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan berunjuk rasa di gedung DPRD Kotabaru Kalimantan Selatan hari ini. Mereka menuntut Pemerintah Daerah segera mengeluarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak tanah. Menurut Arbain, Ketua Ikatan Nelayan Saijaan Kotabaru yang juga pemimpin aksi, minyak tanah ditingkat eceran mencapai Rp 3500 sampai Rp 4.000 per liter. "Itu pun barangnya langka," kata Arbain. Sejak harga solar ditingkat eceran mencapai Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per liter, nelayan beralih ke minyak tanah. Menurut dia, setelah pemerintah menaikkan harga BBM, belum diketahui berapa harga minyak tanah di tingkat pangkalan dan eceran. "Untuk itu kami minta pemerintah menetapkan HET dan melakukan pengawasan terhadap harga BBM, " kata Arbain. Selama aksi, para nelayan membawa jeriken kosong. Anggota DPRD Kotabaru Alpidri Supian Noor, Asisten II Pemkab Kotabaru Khairansyah menerima perwakilan para nelayan itu. DPRD maupun Pemkab Kotabaru, berjanji akan mengirimkan surat ke Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin, untuk segera mengeluarkan HET minyak tanah dan solar di wilayah Kotabaru. Pihak nelayan memberikan batas waktu satu bulan kepada DPRD dan Pemkab Kotabaru untuk mengeluarkan kebijakan HET minyak tanah dan solar.”Jika tidak, kami akan menurun massa lebih besar dari sekarang,” kata Arbain kepada Tempo. demo. Khaidir Rahman