Pegiat HAM Kecewa dengan Pidato Kenegaraan Jokowi

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Jumat, 16 Agustus 2019 13:44 WIB

Presiden Joko Widodo, saat pidato kenegaraan di sidang tahunan MPR RI 2019. (TEMPO/Andi ariyadi)

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) kecewa dengan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di depan DPR dan DPD. Menurut Kontras, Jokowi terkesan tidak peduli dan ingin melupakan masalah penegakan HAM.

“Berkenaan dengan isu hak asasi manusia, pidato tersebut mengecewakan,” kata koordinator Kontras, Yati Andriarti dihubungi, Jumat, 16 Agustus 2019.

Jokowi hari ini membacakan pidato kenegaraan di depan DPR dan DPD, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan penegakan HAM yang tegas harus diapresiasi.

Tetapi menurut dia, keberhasilan para penegak hukum bukan hanya diukur dari berapa kasus yang diangkat dan bukan hanya berapa orang dipenjarakan. Namun, juga harus diukur dari pencegahan terhadap potensi pelanggaran hukum dan pelanggaran HAM. “Ini perlu kita garisbawahi,” kata dia.

Yati mengatakan Jokowi sama sekali tak menyinggung soal komitmen penuntasan HAM masa lalu. Pidato itu, kata Yati, tidak menjelaskan langkah pemerintah untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu yang sudah hampir 15 tahun karena Kejaksaan Agung tidak mau memulai penyidikan.

Advertising
Advertising

Yati melanjutkan keberhasilan legislasi yang disinggung Jokowi juga tidak menjelaskan kemajuan soal legislasi HAM. Misalnya, pemerintah belum juga meratifikasi konvensi internasional perlindungan dari penghilangan paksa. Padahal perjanjian itu sudah ditandatangani sejak 2010.

“Rencana legislasi UU Anti penyiksan juga mengalami kemandekan, karena belum ditindaklanjuti pemerintah dan DPR,” kata dia.

Pendiri Kantor Hukum dan HAM Lokataru, Haris Azhar menganggap Jokowi gagal menangkap permasalahan sebenarnya di masyarakat. Dia mengatakan pidato Jokowi lebih mirip dosen yang mengajari mahasiwa soal tugas negara dan pemerintah. “Menyebut-nyebut soal terorisme, hukum, legislasi, lingkungan hidup dan lain-lain, tapi masalahnya apa?” kata Haris.

Berita terkait

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

2 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

2 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

3 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

5 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

7 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

13 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

15 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

15 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya