Bantuan Kemanusiaan ke Nduga, Papua Diharap Tanpa TNI - Polri

Reporter

Halida Bunga

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 14 Agustus 2019 17:57 WIB

Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu, 5 Desember 2018. Aparat gabungan terus berusaha mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga telah menewaskan 19 pekerja PT Istaka Karya dan satu anggota TNI. ANTARA/Iwan Adisaputra

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kemanusiaan Kabupaten Nduga Provinsi Papua mengatakan skema bantuan dari pemerintah yang diharapkan masyarakat adalah menyinergikan pemerintah pusat dan daerah tanpa melibatkan TNI - Polri.

"Tidak melibatkan TNI - Polri adalah jalan tengah yang diyakinkan mampu mengatasi persoalan pengungsi yang sudah sangat trauma dengan keberadaan militer," kata Pater Jhon Jongga, Direktur Yayasan Teratai Hati Papua dalam pemaparan Laporan Dugaan Kekerasan Pelanggaran HAM Kabupaten Nduga di kantor Amnesty International Indonesia, Jakarta pada Rabu, 14 Agustus 2019.

Pater John menilai, dampak konflik antara TNI - Polri dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) telah menyebabkan puluhan ribu masyarakat Nduga memutuskan mengungsi. Hal ini juga membuat pengungsi menolak penyaluran bantuan sosial yang diberikan TNI dan Polri.

Hal tersebut sebenarnya sudah diketahui oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua yang sebagai anak adat, telah memahami filosofi budaya Nduga. Namun Pater John mengatakan yang terjadi justru aparat pemerintah daerah tidak menjelaskan secara jelas dan transparan kepada Kementerian Sosial menyangkut aturan adat.

"Dan juga tidak menjelaskan situasi trauma dan ketidakpercayaan pengungsi terhadap TNI - Polri sebagai akar persoalan yang mengebabkan pengungsian masyarakat Nduga," katanya.

Advertising
Advertising

Untuk itu dia menilai solusi konkret penyaluran bantuan sosial hanya dapat dilakukan jika TNI dan Polri ditarik mundur dari Kabupaten Nduga. Gubernur Papua, DPD Papua dan Nduga, Bupati Nduga dan sejumlah gereja di Papua dikatakan Pater John telah mengatakan bahwa syarat itu harus dilaksanakan demi pemulihan Nduga dari semua konflik yang terjadi dan akan membuat pemerintahan dan aktivitas sosial berjalan normal.

Namun karena hal itu tak diindahkan pemerintah pusat, Pater John mengatakan pada 29 Juli 2019 lalu, niat baik pengiriman makanan dari Kementerian Sosial di Wamena yang disalurkan oleh aparat militer Kodim 1702 Jayawijaya Wamena ditolak pengungsi.

"Hal tersebut yang menyebabkan pengungsi sangat marah dan tidak menerima bantuan karena berkaitan dengan adat istiadat yang sudah dijelaskan," ujarnya.

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

49 menit lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

17 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

2 hari lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya