Mabes Polri Akui Tak Bisa Awasi Senjata di Anggotanya

Minggu, 11 Agustus 2019 16:02 WIB

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan hasil investigasi kasus penyiraman penyidik KPK, Novel Baswedan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 9 Juli 2019. Kadiv Humas Polri bersama Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Polri menyerahkan rekomendasi hasil investigasi pengusutan kasus penyiraman Novel Baswedan kepada Kapolri Jenderal (pol) Tito Karnavian dan selanjutnya akan dipelajari terlebih dahulu oleh Kapolri. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Mabes Polri akui tak bisa mengawasi secara ketat setiap anggota polisi yang diizinkan memegang senjata api. Namun, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan mereka sudah memberikan pembekalan psikologi awal kepada seluruh anggota sebelum mengikuti tes kepemilikan senjata api.

"Prosedur, norma, kami bentuk. Tapi selalu ada 1-2 orang, itu namanya oknum. Dan masalah ini kan sangat tergantung dengan running psikologis mereka, kehidupan mereka sehari-hari. Enggak bisa kami monitor secara melekat terus satu-satu. Banyak," ujar Iqbal di Masjid Al-Ikhlas Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Ahad, 11 Juli 2019.

Sebelumnya, dalam dua bulan ini, Juli dan Agustus, ramai dibicarakan dua kasus perihal anggota Polri yang dengan sengaja dan tak sengaja menyalahgunakan senjata api.

Kasus pertama terjadi pada Juli 2019. Brigadir Rangga diketahui menembak mati Bripka Rahmat Effendy di Mapolsek Cimanggis pada 25 Juli 2019. Kejadian itu berawal ketika keponakan Brigadir Rangga, berinisial FZ, ditangkap karena terlibat tawuran.

Brigadir Rangga meminta kepada Bripka Rahmat agar FZ dilepaskan dan dibina oleh orang tuanya. Namun, permintaan itu ditolak Bripka Rahmat, di mana ia bersikukuh untuk memproses FZ secara hukum.

Advertising
Advertising

Cekcok tersebut berujung dengan penembakan. Brigadir Rangga menembakkan tujuh dari sembilan peluru ke tubuh Bripka Rahmat. Ia tewas dengan luka tembak di antaranya pada dada, leher, paha, dan perut.

Brigadir Rangga kini telah ditahan di Mapolda Metro Jaya. Ia terancam dipecat dari kepolisian serta mendekam dalam penjara.

Lalu, kasus kedua terjadi pada Agustus 2019. Seorang warga sipil di Lampung, Rahmad Heriyanto terkena luka tembak di perut akibat peluru nyasar dari senjata milik anggota Bripka Duansyah.

Iqbal mengatakan, berdasarkan informasi yang ia dapat dari Kepolisian Daerah Lampung, kejadian berawal ketika senjata Bripka Duansyah rusak sehingga ia meminta bantuan kepada Brigpol Pastiko Jayadi untuk membetulkannya.

Saat senjata tersebut sudah selesai direparasi, Brigpol Pastiko menyambangi Bripka Duansyah yang sedang berada di kampus. Saat proses penyerahan itu, kedua anggota lebih dulu memastikan bahwa senjata dalam keadaan terkunci ataupun tidak ada peluru saat diserahkan. Namun, pada saat dikokang, senjata tersebut malah mengeluarkan peluru dan mengenai Rahmad.

Sementara dalam kasus ini, Bripka Duansyah dan Brigpol Pastika diketahui masih menjalani pemeriksaan di Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Lampung.

Meski begitu, Iqbal kembali menegaskan bahwa Mabes Polri selalu melakukan seleksi secara ketat perihal kepemilikan senjata api oleh anggota. "Setiap enam bulan sekali ada pemeriksaan psikologi untuk mereka yang memegang senjata api. Selain itu, ada monitoring sosiometri oleh lingkungannya," ucap dia.



Berita terkait

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

1 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

4 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

4 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

6 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

7 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

8 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

8 hari lalu

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

Persenjataan Amerika Serikat senilai miliaran dolar masih tersedia untuk Israel, meskipun ada penundaan pengiriman oleh Presiden Joe Biden

Baca Selengkapnya