TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa jumlah menteri dari PDIP di kabinetnya mendatang pasti yang terbanyak. "Itu jaminannya saya," kata Jokowi saat memberi sambutan di pembukaan Kongres V PDIP di Bali, Kamis, 8 Agustus 2019.

Sebelumnya, Megawati dalam sambutan di kongres yang sama blak-blakan meminta kepada Jokowi agar PDIP dapat jatah menteri terbanyak. "Saya meminta dengan hormat kepada bapak presiden, PDIP perjuangan harus masuk kabinet dengan jumlah menteri terbanyak," ujar Megawati Soekarnoputri.

Awalnya, Megawati bercerita ihwal banyak kadernya yang menggerutu karena 10 tahun menjadi oposisi di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Megawati kala itu menolak keras berbagai tawaran menteri untuk kadernya.

"Tapi kalau nanti Pak Jokowi, musti ada menterinya, musti banyak. Betul atau tidak?" ujar Mega kepada para kadernya

"Jangan nanti (Jokowi) bilang, Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak, di DPR juga sudah, PDIP empat aja. Wah, hee emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau," ujar Megawati bersorak.

Menanggapi itu, Jokowi mengatakan kalau partai koalisi lain mendapat jatah dua, maka PDIP 4 menteri sudah termasuk banyak.

"Mengenai menteri, tadi ibu Mega menyampaikan jangan empat dong. Tapi kalau yang lain dua, PDIP empat, kan udah banyak, dua kali (lipat)," ujar Jokowi saat memberi sambutan di acara pembukaan Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Bali, Kamis, 8 Agustus 2019

"Kalau yang lain 3, PDIP belum tentu juga (enam)," ujar Jokowi melanjutkan.

Menurut Jokowi, dirinya tak bisa mengungkap berapa jumlah menteri untuk PDIP. Yang jelas, ujar dia, PDIP pasti mendapat menteri terbanyak dari partai-partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) lainnya.

Perebutan kursi menteri oleh koalisi Indonesia kerja santer dibicarakan menjelang pelantikan Presiden Jokowi Oktober 2019. Bahkan terdengar kabar koalisi retak akibat tarik menarik jatah menteri ini.