Kebakaran Hutan Gunung Ciremai, BPBD Minta Bantuan Bom Air
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 9 Agustus 2019 06:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Supriyatno mengatakan, upaya pemadaman kebakaran hutan di Gunung Ciremai yang berlangsung sejak Rabu, 7 Agustus 2019, masih manual. “Upaya pemadaman masih manual sekarang. Kami berharap ada bantuan dari BNPB meminjamkan pesawat untuk melakukan upaya dari udara, serangan udara berupa water bom,” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 Agustus 2019.
Supriyatno mengatakan, upaya pemadaman dari udara dengan pesawat sudah diminta pada BNBP. “Pak Gubernur juga sudah menelepon Pak Dony, Kepala BNBP, mudah-mudahan segera diturunkan,” kata dia.
Kebakaran hutan itu dilaporkan terjadi di wilayah Blok Gunung Walet Puncak Taman Nasional Gunung Ciremai, Rabu, 7 Agustus 2019, pukul 13.00 WIB. Taksiran areal hutan yang terbakar diperkirakan 308 hektare. “Sejak kejadian itu, hari Rabu sampai dengan hari ini, BPBD Kabupaten Kuningan dan Majalengka sudah melakukan upaya pemadaman secara manual,” kata Supriyatno.
Supriyatno mengatakan, pengelola Taman Nasional Gunung Ciremai juga sudah mengumumkan penutupan seluruh jalur pendakian menuju puncak. “Ada 4 titik pendakian. Di wilayah Kuningan ada Linggasana, Linggarjati, dan Palutungan. Di wilayah Majalengka ada jalur Apuy,” kata dia.
BPBD setempat juga sudah mengevakuasi pendaki di kawasan Gunung Ciremai yang naik ke puncak gunung tersebut lewat 4 jalur pendakian yang berada di wilayah Majalengka dan Kuningan. Sedikitnya 33 pendaki yang naik lewat jalur Apuy sudah dievakuasi, dan 23 pendaki lagi yang naik lewat jalur Palutungan menyusul dievakuasi.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, sudah menerima laporan soal terjadinya kebakaran hutan di Gunung Ciremai. “Kepulan asap dilaporkan mulai muncul tanggal 7 Agustus 2019, pukul 13.00 WIB,” kata dia, Kamis, 8 Agustus 2019.
Daud meminta sejumlah daerah berjaga agar tidak terjadi kebakaran hutan serupa di tempatnya masing-masing. “Saya mengimbau, khususnya ke kabupaten/kota, untuk wilayah-wilayah yang memang mempunyai potensi kebakaran agar bisa lebih intens untuk mengawasi, dan menghimbau kepada masyarakat untuk bisa berperilaku seminimal mungkin bisa mencegah kebakaran,” kata dia.