Jokowi Tak Tutup Kemungkinan Gerindra Masuk Koalisi Pemerintah

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 8 Agustus 2019 20:59 WIB

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (Di belakang Jokowi-Prabowo pakai baju kemeja merah) hadir di acara pembukaan kongres V PDIP di Grand Inna Bali Beach pada Kamis, 8 Agustus 2019. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Terpilih Joko Widodo atau Jokowi tak menutup kemungkinan Partai Gerindra akan masuk ke koalisi pemerintahan di periode mendatang. "Yaaa, politik itu kan semua serba mungkin," ujar Jokowi di Grand Inna Bali Beach pada Kamis, 8 Agustus 2019.

Namun untuk saat ini, ujar Jokowi, belum ada pembahasan ihwal kemungkinan masuknya Gerindra ke internal Koalisi Indonesia Kerja. "Belum, kita ini belum ketemu dengan ketua-ketua partai koalisi, kami belum ketemu, kami akan berbicara nanti mengenai tambahan koalisi," ujar Jokowi.

Partai Gerindra memang disebut-sebut mendapat karpet merah untuk merapat ke koalisi pemerintah. Sinyal itu terutama datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai utama pengusung Jokowi.

Anggapan bahwa Gerindra akan bergabung ke koalisi pemerintah menguat selepas pertemuan MRT Prabowo Subianto dengan Jokowi pada 13 Juli lalu. Kemudian pada 24 Mei, Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Malam ini, Prabowo diundang ke Kongres V PDIP.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengklaim, seumpama nanti Gerindra bergabung dengan koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dirinya akan tetap menyuarakan kepentingan publik. Fadli menampik anggapan dia tak akan lagi vokal seperti selama ini.

Advertising
Advertising

"Enggaklah, kalau saya akan tetap menyuarakan kepentingan rakyat, kepentingan konstituen saya," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2019.

Fadli mengatakan, sebagai anggota Dewan, menyuarakan kepentingan konstituen adalah amanat konstitusi. Dia membantah bakal tersandera jika nanti Gerindra bergabung ke koalisi pemerintah. "Kalau saya bekerja kalau sebagai DPR, ya sesuai kepentingan rakyat ya, suara konsituen ya itu perintahnya konstitusi," kata dia.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

7 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

7 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

8 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

9 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

11 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

12 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

12 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

13 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

14 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya