Jokowi Malu Karhutla Jadi Berita Utama di Malaysia dan Singapura

Selasa, 6 Agustus 2019 14:38 WIB

Sejumlah warga berusaha memadamkan kebakaran lahan di Desa Suak Pangkat, Kecamatan Bubon, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 31 Juli 2019. Petugas BPBD Aceh dibantu warga terus berusaha melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat agar tidak terus meluas. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kecewa dengan adanya peningkatan titik panas kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang terjadi pada tahun 2019. Dari laporan yang ia terima, terdapat kenaikan titik panas sebesar 69 persen, di 17 provinsi dibanding tahun lalu.

Bahkan asap akibat kebakaran ini telah sampai ke Singapura dan Malaysia. Masuknya asap ini bahkan menjadi judul utama di berita-berita negara tetangga.

"Saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, jadi HL (di Singapura dan Malaysia), jerebu masuk lagi ke negara tetangga kita. Saya cek jerebu ini apa, ternyata asap. Hati-hati malu kita kalau ngga bisa menyelesaikan ini," kata Jokowi saat memberi arahan di acara Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 2019, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Agustus 2019.

Jokowi mengatakan Malaysia dan Singapura sudah senang dengan tak adanya asap kebakaran hutan dalam empat tahun terakhir. Pada 2015, kebakaran hutan dan lahan memang terjadi sangat parah dan merugikan Indonesia.

Pada tahun ini, meski kebakaran tak separah 2015, namun asap tetap sampai ke negara tetangga. Karena itu, Jokowi kembali mengingatkan para Kepala Daerah, Pangdam, hingga Kapolda di daerah rawan, agar dapat lebih tanggap menghadapi kebakaran hutan.

Bahkan Jokowi mengingatkan sanksi lama tetap berlaku jika karhutla tetap terjadi. Hal ini diharapkan dapat membuat pencegahan juga dilakukan, dan tak hanya penanganan saja. "Aturan yang saya sampaikan 2015 masih berlaku. Saya kemarin sudah telepon Panglima TNI, saya minta copot yang tidak bisa mengatasi. Saya telepon lagi, 3 atau 4 hari yang lalu kepada Kapolri, copot kalau nggak bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan," kata Jokowi

Berita terkait

BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

14 jam lalu

BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

Aplikasi Simocakap yang dikembangkan di Bengkalis, Riau, juga memuat informasi seputar cuaca dan titik api.

Baca Selengkapnya

Pevita Pearce Menikah, Ini Profil Suaminya: Pengusaha Malaysia dengan Jabatan Mentereng

1 hari lalu

Pevita Pearce Menikah, Ini Profil Suaminya: Pengusaha Malaysia dengan Jabatan Mentereng

Pevita Pearce mengumumkan pernikahannya hari ini. Ia menikah dengan Mirzan Meer, pengusaha dan anak pemilik Habib Group di Malaysia.

Baca Selengkapnya

10 Objek Wisata di Kuala Lumpur, Tak Hanya Menara Kembar dan Batu Caves

4 hari lalu

10 Objek Wisata di Kuala Lumpur, Tak Hanya Menara Kembar dan Batu Caves

Kuala Lumpur terkenal dengan sejumlah tempat ikonik, termasuk Menara Kembar Petronas dan Batu Caves. Jangan lupa kunjungi tempat-tempat bersejarah.

Baca Selengkapnya

BRGM Angkat 5 Isu dalam Rencana Pengelolaan Gambut Sumsel, Antisipasi Karhutla Paling Menonjol

5 hari lalu

BRGM Angkat 5 Isu dalam Rencana Pengelolaan Gambut Sumsel, Antisipasi Karhutla Paling Menonjol

Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut Sumsel 2024-2053 mencakup 5 isu strategis, termasuk karhutla dan kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Didatangi 16 Juta Wisatawan Asing dalam 8 Bulan, Turis Indonesia Terbanyak Kedua

6 hari lalu

Malaysia Didatangi 16 Juta Wisatawan Asing dalam 8 Bulan, Turis Indonesia Terbanyak Kedua

Wisatawan asing terbanyak yang mengunjungi Malaysia berasal dari Singapura, disusul Indonesia dan Cina.

Baca Selengkapnya

10 Pusat Perbelanjaan Terbaik di Kuala Lumpur yang Wajib Dikunjungi

6 hari lalu

10 Pusat Perbelanjaan Terbaik di Kuala Lumpur yang Wajib Dikunjungi

Kuala Lumpur menawarkan beragam pusat perbelanjaan mewah seperti The Starhill, Pavilion, dan KLCC. Wisatawan dapat menikmati belanja, hiburan, hingga kuliner di destinasi modern ini.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bayi di Malaysia Terkena Kanker Ovarium, Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Kronologi Bayi di Malaysia Terkena Kanker Ovarium, Ini Penjelasannya

Penyebab kanker ovarium pada bayi masih menjadi pertanyaan besar.

Baca Selengkapnya

Mengenali Kanker Ovarium: Kondisi dan Jenisnya

7 hari lalu

Mengenali Kanker Ovarium: Kondisi dan Jenisnya

Bayi berusia 19 bulan di Malaysia telah didiagnosis mengalami kanker ovarium. Kabar ini mendapat banyak sorotan

Baca Selengkapnya

KLHK: Kebakaran Hutan Tahun Ini Telah Emisikan 41,2 Juta Ton CO2

8 hari lalu

KLHK: Kebakaran Hutan Tahun Ini Telah Emisikan 41,2 Juta Ton CO2

KLHK mencatat emisi karbon dari kebakaran hutan dan lahan sepanjang tahun ini sampai dengan 30 September 2024 sebesar 41.201.963 ton CO2 ekuivalen

Baca Selengkapnya

KLHK Klaim Kurangi Kebakaran Hutan Hampir 60 Persen Sepanjang Tahun Ini

8 hari lalu

KLHK Klaim Kurangi Kebakaran Hutan Hampir 60 Persen Sepanjang Tahun Ini

KLHK memastikan pengendalian kebakaran hutan terus dilakukan untuk menjaga stabilitas menjelang pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya