Wadah Pegawai KPK Minta Tim Teknis Novel Baswedan Selesai 3 Bulan

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 4 Agustus 2019 18:02 WIB

Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) Yudi Purnomo Harahap, memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Senin, 22 Juli 2019. WP KPK mengapresiasi Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK yang mengumumkan 104 orang yang dinyatakan lolos uji kompetensi. WP juga berharap Pansel memperhatikan rekam jejak para Capim agar nanti ketika terpilih dapat bekerja mendukung pemberantasan korupsi.TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi berharap tim teknis kepolisian dalam kasus Novel Baswedan mengikuti perintah Presiden Joko Widodo. WP KPK berharap tim teknis dapat menemukan pelaku penyerangan Novel dalam tempo 3 bulan, bukan 6 bulan.

"Jangka waktu paling lama 3 bulan merupakan perintah dari kepala negara sekaligus kepala pemerintahan," kata Ketua WP KPK Yudi Purnomo, lewat keterangan pers, Ahad, 4 Agustus 2019.

Menurut Yudi, pengungkapan kasus Novel merupakan bagian dari komitmen dalam melindungi KPK dari segala teror dan mendukung upaya pemberantasan korupsi. "Presiden Jokowi pun sampai menyatakan 3 bulan tanyakan kepada saya, merespon terhadap jangka waktu kerja tim teknis tersebut," kata Yudi.

Tim teknis polri dibentuk atas rekomendasi tim pencari fakta kasus Novel Baswedan. Tim teknis mulai bekerja per 1 Agustus 2019. Tim ini dikepalai oleh Direktur Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Nico Afinta dan bertanggung jawab ke Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Idham Azis. Tim beranggotakan 120 polisi yang berasal dari unsur penyelidik, penyidik hingga Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Jokowi memberikan waktu kepada tim untuk bekerja mencari pelaku penyiraman air keras terhadap Novel selama 3 bulan. Namun, kepolisian menyatakan masa kerja tim teknis adalah 6 bulan.

Advertising
Advertising

Yudi berharap tim teknis menaati instruksi presiden yang memberi waktu kerja tim selama 3 bulan. Ia mengatakan bila dalam waktu 3 bulan tim tak menemukan pelaku, pihaknya akan menagih Presiden Jokowi untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Independen.

Wadah Pegawai KPK menganggap pengungkapan kasus Novel Baswedan amat penting. Sebab, terungkapnya kasus ini bakal membuka dalang di balik serangan terhadap KPK lainnya, salah satunya teror kepada Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif. "Terbongkarnya kasus Novel bisa jadi merupakan awal dari terbukanya kotak pandora pelaku teror lain kepada KPK," kata dia.

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

9 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

11 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

23 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

53 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

54 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

54 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

54 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

55 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

56 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya