Semarang Kejar Tatanan Kota Sehat Swasti Saba Wistara

Kamis, 1 Agustus 2019 10:51 WIB

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berupaya mendorong agar kota Semarang meraih predikat Kota Sehat Swasti Saba Wistara.

INFO NASIONAL — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama Ketua Forum Kota Sehat Krisseptiana terus berupaya mendorong kotanya meraih predikat Kota Sehat Swasti Saba Wistara. Hal itu terlihat dengan sejumlah inovasi di sektor kesehatan yang telah dilakukan di Semarang.

Inovasi tersebut di antaranya jaminan kesehatan masyarakat atau Universal Health Coverage (UHC), Si Cepat Ambulans Hebat, Konsultasi Dokter (Konter), Puskesmas Tanpa Antrian Kota Semarang (Pustaka), layanan darurat 112, serta terbentuknya Forum Kota Sehat.

Saat menerima tim verifikasi penilaian Kota Sehat di Gedung Moch Ichsan Balaikota Semarang, Rabu, 31 Juli 2019, Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, bersyukur bahwa Kota Semarang telah lolos verifikasi dokumen dalam penilaian Kota Sehat dan masuk ke tahap verifikasi lapangan.

Ia menegaskan bahwa tujuan Kota Semarang menjadi Kota Sehat adalah mutlak karena memberikan output berupa kesehatan masyarakat yang semakin baik dan meningkat.

“Dengan dibentuknya Forum Kota Sehat dan alokasi APBD sebesar Rp 50 juta di setiap kelurahan, dimaksudkan untuk menampung masukan guna penyusunan kebijakan selanjutnya agar kota Semarang menjadi bersih dan sehat,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Konsep Bergerak Bersama yang diusungnya selama ini, tambah Hendi, memberikan dampak positif terhadap pembangunan Kota seperti perubahan lingkungan kelurahan yang semula kumuh kini menjadi cantik melalui Kampung Tematik, perubahan sejumlah RTH seperti Taman Pandanaran, serta pembangunan Pasar Johar, dan alun-alun yang secara otomatis mampu merubah wajah kota secara signifikan.

Ketua Forum Kota Sehat Tia Hendrar Prihadi menambahkan bahwa Forum Kota Sehat telah di-launching tahun 2014 guna menunjang rencana pembangunan daerah 2016 sampai 2021 dengan mengusung Semarang Sehat, Cerdas, Tangguh, dan Berdaya Saing.

Setelah memperoleh predikat Padapa pada tahun 2015 dan Wiwerda pada tahun 2017, saat ini Kota Semarang masuk ke tahap verifikasi untuk Swasti Saba Wistara 2019.

Kota Semarang telah dinyatakan lolos masuk ke dalam tujuh kriteria tatanan, yaitu kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan pertambangan sehat, kawasan pariwisata sehat, kawasan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.

Selain itu, indikator penilaian yang lain, di antaranya tercapainya Semarang ODF pada tahun 2018, menurunnya angka penderita demam berdarah serta angka kematian ibu dan bayi, yang salah satunya karena adanya program Si Centik atau Siswa Cari Jentik dengan bekerja sama dengan sekolah-sekolah.

Selain itu, tiap kelurahan juga telah digerakkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), senam mandiri, pilah sampah, penghijauan, biopori, dan pembuatan ecobrik, pembentukan pariwisata sehat melalui desa wisata, dan pelaksanaan urban farming.

Dalam implementasinya, kata Tia, bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat, seperti PKK, FKS, akademisi, dan lembaga lain dengan melakukan pendampingan wilayah guna menurunkan angka kejadian demam berdarah yang menjadi persoalan di Kota Semarang. Menurunnya angka kasus demam berdarah sebesar 50 persen merupakan dukungan masyarakat terhadap program pemerintah. Kami juga melakukan sosialisasi melalui berbagai media, antarforum di kelurahan agar program dan inovasi kami terpublikasi dengan baik.

Ketua Tim Penilai Imran Agus Nurali yang juga selaku Direktur Kesehatan Lingkungan, Kemenkes RI menambahkan bahwa penilaian tersebut bukan sebagai kompetisi antarkabupaten/kota melainkan kompetisi bagi kabupaten/kota terkait bagaimana sebuah kota memperbaiki diri di bidang kesehatan dari dua tahun yang lalu, sehingga dampaknya dapat menjadikan masyarakat yang hidup di kotanya menjadi lebih sehat, nyaman, dan mandiri.

“Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kota Semarang yang telah menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta angka penderita demam berdarah melalui keterlibatan semua unsur lintas sektor seperti menggerakkan masyarakat melalui PKK dan kegiatan di masyarakat yang difasilitasi oleh OPD sehingga terjadi titik temu antara bottom up di masyarakat dan top down di pemerintah daerah,” katanya. (*)

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

3 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

3 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

17 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

47 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

51 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

3 November 2023

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.

Baca Selengkapnya

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

4 Oktober 2023

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dikabarkan akan diluncurkan mulai 2024 mendatang. Apa saja yang menarik dari kereta cepat ini?

Baca Selengkapnya

Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang

23 September 2023

Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang

Jenazah ajudan Kapolda Kaltara Brigadir Setyo Herlambang dibawa ke RS sebelum diberangkatkan ke Kendal.

Baca Selengkapnya