Koopssus Dibentuk, Pengamat: Sudah Ada Pelaksana Kontra Terorisme

Reporter

Halida Bunga

Rabu, 31 Juli 2019 16:25 WIB

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto sebelum mengikuti rapat dengan Komisi I DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 24 Mei 2018. Rapat tersebut membahas pelibatan TNI mengatasi terorisme dan pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab). TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat terorisme dan intelijen, Harits Abu Ulya berharap keberadaan Komando Operasi Khusus atau Koopssus di lingkungan TNI betul-betul tepat guna. Jika tidak maka akan terkesan menjadi jalan keluar untuk masalah internal TNI.

Masalah itu antara lain adalah penumpukan para perwira nonjob dan konsolidasi pasukan khusus dari tiga matra TNI dalam satu unit agar lebih mudah memberdayakan pada kebutuhan khusus. Dengan adanya organisasi baru akan menambah nomenklatur anggaran baru, dan semua itu adalah uang rakyat dan negara sebagai sumber utamanya. “Tentu ini beban baru bagi APBN," kata Harits melalui keterangan tertulis pada Rabu, 31 Juli 2019.

Kedua, Harits mengatakan institusi pelaksana kontra terorisme di Indonesia sudah dilembagakan seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Di luar BNPT ada pula Densus 88 Polri yang secara khusus juga masuk di area proyek yang sama. Keduanya memiliki porsi kerja surveillance. Sedangkan intelijen juga lebih besar di samping penindakan atau law enforcement.

Sejak awal, kata dia, jika mengacu pada UU, TNI juga punya peran di ranah kontra terorisme bahkan sejatinya cakupannya lebih luas, yakni dalam dan luar negeri, di wilayah darat, air bahkan udara. “Masing-masing matra juga punya pasukan khusus anti terror."

Ketiga, selama ini proyek kontra terorisme seolah-olah menjadi domain Densus 88 dan BNPT. Sangat potensial tumpang tindih kepentingannya jika tidak ada koordinasi yang solid. “Teroris jenis apa yang harus ditangani Polri dan Teroris jenis apa yang harus di tangani unsur TNI dengan organisasi barunya plus kewenangan khususnya.”

Harits menilai harus ada harus ada mekanisme teknis yang jelas agar implentasi di lapangan tidak kontraproduktif. Miaslnya, apakah Koopsus TNI hanya nunggu order dari Polri baru bergerak ataukah hanya nunggu sampai presiden meminta. “Aturan main harus jelas. Parameternya apa yang mengharuskan Koopsus harus terjun tangani terorisme."

Tugas itu bersentuhan dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 13 yang menyebut bahwa memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dengan rincian disebut pada pasal selanjutnya, adalah tugas pokok Polri.

Keempat, betul bahwa Undang-undang nomor 5 Tahun 2018 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme juga memuat kewenangan TNI terkait kontra terorisme, tapi perlu di ingat dalam UU itu juga mengamanahkan lembaga kontrol yang independen produk parlemen.

"Sampai saat ini amanah itu juga tidak terealisir.” Unit baru juga punya kewenangan kontra terorisme dari unsur TNI ini juga perlu kontrol agar tidak melampaui kewenangan. Tanpa kontrol, langkah kontra terorisme sangat potensial melakukan pelanggaran HAM serius. Ia mencontohkan, sampai detik ini public belum pernah disodori transparasi anggaran, dan aspek akuntanbilitas dari institusi yang sudah ada dengan proyek kontra terorisme.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan Koopssus, Selasa, 30 Juli 2019. Menurut Hadi, salah satu tugas Koopssus TNI adalah mengatasi tindakan terorisme dan menangkal aksi teror, baik dalam maupun luar negeri.

Koopssus TNI dibentuk dalam satu wadah Badan Pelaksana Pusat yang secara struktural langsung di bawah Panglima TNI. Model ini dipilih karena lebih mudah dan menyingkat rantai komando untuk mempercepat tindakan. Hal itu sesuai dengan ciri Koopssus, yakni bergerak dengan cepat dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi.

Baca juga: 74 Tahun Merdeka: Peran TNI di Era Presiden Jokowi Kebablasan?

Berita terkait

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

7 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

11 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

12 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

15 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

34 hari lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

36 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya