Tim Teknis Kasus Novel Baswedan Ulangi Penyelidikan dari Awal

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Rabu, 31 Juli 2019 14:17 WIB

Penyidik senior KPK Novel Baswedan, memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, 20 Juni 2019. Novel Baswedan, diperiksa penyidik dari Polda Metro Jaya dan Tim Gabungan Pencari Fakta sebagai saksi terkait kasus penyiraman air keras terhadap dirinya, telah memasuki 800 hari yang belum terungkap pelakunya. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Tim teknis kasus Novel Baswedan yang dibentuk Polri akan bekerja mulai Kamis, 1 Agustus 2019. Dari pemaparan Polri, tak ada yang baru dari tugas tim teknis yang dipimpin Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Idham Azis tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, hal pertama yang akan dilakukan tim teknis adalah menganalisis lokasi kejadian, yakni sekitar rumah Novel di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Kenapa tempat kejadian perkara (TKP) menjadi titik tolak pekerjaan awal? Karena sesuai teori pembuktian, setiap peristiwa pidana itu selalu bermula dari TKP," kata Dedi di kantornya, Jakarta Selatan, pada Rabu, 31 Juli 2019.

Setelah itu, tim teknis akan kembali memeriksa puluhan saksi yang sebelumnya sudah pernah diperiksa oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Lalu, tim teknis juga akan mengecek kembali kamera pengawas dan mendalami sketsa wajah terduga pelaku. "Untuk mempertajam, jadi nanti seluruh hasil kami rangkai," ucap Dedi.

Dari penjelasan ini, tak ada yang baru dari tugas yang akan dilakukan tim teknis. Polisi sebelumnya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa puluhan saksi, memeriksa kamera pengawas, dan mendalami serta menyebarkan sketsa wajah terduga pelaku.

Advertising
Advertising

Soal kamera pengawas, tim gabungan pencari fakta yang dibentuk Kapolri menyebut kelemahan dalam mengungkap kasus tersebut adalah kurang bukti di lapangan. Juru bicara tim gabungan Nur Kholis mencontohkan salah satu kekurangan bukti adalah kualitas rekaman kamera pengawas yang buruk.

Nur Kholis mengatakan jika rekaman itu diperbesar justru resolusi gambar pecah dan tidak fokus. Padahal, Nur Kholis mengatakan, kasus Novel mungkin bisa terungkap bila rekaman kamera pengawas terang.

"Seandainya kalau CCTV agak terang mungkin kasus ini tidak berkepanjangan," ujar Nur Kholis di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada 17 Juli 2019.

Sementara soal sketsa wajah terduga pelaku, polisi sudah dua kali merilis sejumlah sketsa yakni pada Juli 2017 dan November 2017. Pada saat itu, Polda Metro Jaya merilis dua sketsa wajah pria yang berbeda. Idham Azis, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, mengklaim kemiripan sketsa itu sudah 90 persen sesuai dengan wajah terduga penyerang.

Terkait pengulangan ini, Dedi beralasan, banyak hal yang perlu digali lagi sehingga tim teknis harus melakukannya. "Mungkin masih ada hal yang dimaksimalkan lagi. Tim ini lebih komprehensif dan luas, dianalisa terus sampai tajam. Saya optimis dengan tim teknis terbaik," kata dia.

Berita terkait

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 jam lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

18 jam lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

1 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

4 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

4 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

4 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

4 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

6 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

6 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

7 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya