Kata Surya Paloh Soal Posisi Jaksa Agung di Kabinet Jokowi

Rabu, 31 Juli 2019 05:57 WIB

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (baju hitam) saat menyambangi kediaman cendekiawan Ahmad Syafii Maarif alias Buya. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat atau NasDem Surya Paloh membantah telah bertemu empat mata dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi guna membahas nasib posisi Jaksa Agung yang kini dipegang eks kader NasDem Muhammad Prasetyo.

Paloh juga membantah secara khusus meminta Presiden Jokowi memperpanjang masa jabatan Prasetyo di periode kedua. "(Posisi Jaksa Agung) Itu terserah Pak Presiden," ujar Paloh di Yogyakarta, Selasa 30 Juli 2019.

Paloh menegaskan, Prasetyo langsung diberhentikan dari partai begitu menjabat sebagai Jaksa Agung. Hal itu dilakukan agar Prasetyo bisa berkonsentrasi dengan tugasnya. "Komandannya dia (Prasetyo) satu, presiden, jadi salah kalau ada kabar bosnya Jaksa Agung itu ketua umum partai," ujar Paloh.

Ketua Umum NasDem itu membantah jika alotnya negosiasi untuk mempertahankan Prasetyo di posisi Jaksa Agung yang membuat hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merenggang. "Dasarnya apa (saya jadi renggang dengan Megawati)? Saya sudah bilang begini, apalagi," ujarnya.

Paloh mengatakan, jika asumsi-asumsi soal pembagian jabatan seperti itu dipelihara di tingkat elite maka akan rusak kehidupan bernegara. Ia mengaku sampai saat ini partainya belum menyodorkan nama-nama calon menteri atau setingkat menteri untuk kabinet Jokowi periode kedua.

Advertising
Advertising

"(Menyodorkan nama calon menteri) itu tidak boleh kami lakukan, kalau yang dimaksudkan nominasi kandidat untuk kabinet," ujar Paloh.

Meski belum menyodorkan nama calon menteri, kata Paloh, NasDem siap jika Presiden Jokowi meminta. "Sampai sekarang belum diminta (sodorkan nama)," ujarnya.

Paloh beralasan partainya belum menyodorkan nama calon menteri karena masih menjunjung budaya ewuh pakewuh atau malu. "Di tengah budaya kita yang super bebas ini izinkanlah NasDem menganutnya (ewuh pakewuh), ya sedikit lah sikap-sikap yang mungkin sedikit konservatif," ujar Paloh.

Paloh mengatakan, jika kadernya diberi kesempatan mengisi kursi menteri, pihaknya juga tak akan menargetkan berapa banyak harus teraih. "Hanya presiden yang memiliki hak prerogatif itu (posisi menteri). Bukan partai politik," ujarnya.

Paloh mengungkapkan dirinya terbuka jika ada penambahan koalisi Jokowi seiring kabar bergabungnya Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). "Kalau pun kita mau atur komposisi baru, silakan saja. Asal cara mengaturnya juga menurut adat yang berlaku, dibicarakan di koalisi dulu, disampaikan seperti apa," ujarnya.

Berita terkait

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

8 jam lalu

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

Timnas AMIN dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

10 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

12 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

12 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

13 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

14 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

19 jam lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

20 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

20 jam lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

21 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya