Pratikno Bantah Pemerintah Tutup-tutupi Seleksi Capim KPK

Senin, 29 Juli 2019 10:45 WIB

Menteri Sekretaris Negara Pratikno memberikan penjelasan soal surat Kementerian Sekretariat Negara kepada Komisi Pemilihan Umum tentang perkara pencalonan Oesman Sapta Odang sebagai calon anggota DPD RI, Jakarta,5 April 2019. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno membantah bahwa pemerintah menutup-nutupi proses seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) periode 2019-2023. Menurut dia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sejak awal pembentukan panitia seleksi sudah terbuka.

Terkait penolakan lembaganya atas permintaan salinan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 54/P tahun 2019 tentang Tentang Pembentukan Panitia Seleksi Capim KPK Masa Jabatan Tahun 2019-2023 dari LBH Jakarta, Pratikno akan mengecek ke anak buahnya. "Itu isinya sederhana sekali pembentukan Pansel," kata dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin 29 Juli 2019.

Pratikno menuturkan Istana tidak berani mengintervensi proses seleksi capim KPK dan menyerahkan sepenuhnya pada Pansel. "Kami jaga betul netralitas dan kami percaya kompetensi dan profesionalitas Pansel yang dibentuk Presiden."

Ia menuturkan untuk menjaga netralitas Pansel, ruang kerja mereka dipindah ke gedung lain dari Kompleks Kementerian Sekretariat Negara. Sebelumnya ruang kerja Pansel memang satu gedung dengan Pratikno. "Dulu rapat pansel di sini (Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara). Kalau saya naik satu lift saja enggak berani," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Nelson Nikodemus Simamora, ingin menggugat pembentukan Pansel ini ke PTUN. Sebabnya LBH mengirimkan surat permintaan salinan Keppres ke Kementerian Sekretariat Negara pada 10 Juli 2019, namun ditolak. Menurut Nelson alasan penolakan tidak jelas.

Advertising
Advertising

"Kementerian Sekretariat Negara menyatakan tidak dapat memberikan Kepres itu dengan alasan hanya diperuntukkan untuk masing-masing anggota Pansel," kata Nelson dalam konferensi pers di kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta, kemarin.

Menurut Nelson, berdasarkan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Informasi Publik, Keppres Pansel KPK itu bukan termasuk informasi yang dikecualikan. "Penolakan ini membuktikan rezim Jokowi tertutup. Hanya untuk peraturan perundang-undangan saja tertutup," ucapnya.

Selain itu, merujuk pada Pasal 61 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, sebuah keputusan dapat diberikan kepada pihak yang terlibat. Kata Nelson dalam proses seleksi capim KPK ini pemerintah mestinya membuka ruang masukan publik. Sebabnya, pihak terkait yang terlibat dapat dimaknai sebagai publik. "Dengan tidak diberikannya salinan Keppres itu maka dapat diduga Pansel dijalankan dengan cara-cara yang tertutup."

Berita terkait

Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

12 hari lalu

Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

Majalah Tempo edisi akhir Oktober 2023 memaparkan sejumlah peran Jokowi cawe-cawe pengusungan putra sulungnya, Gibran sebagai cawapres Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

16 hari lalu

Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

Pramono Anung mengaku senang bekerja sama dengan Pratikno.

Baca Selengkapnya

Pratikno Sebut Presiden Jokowi Bisa Jadi Salat Idulfitri di Jakarta

32 hari lalu

Pratikno Sebut Presiden Jokowi Bisa Jadi Salat Idulfitri di Jakarta

Presiden Jokowi kemungkinan akan melaksanakan salat Idulfitri di Jakarta. Mensesneg Pratikno menyebut Menag Yaqut sudah kirim surat ke Presiden.

Baca Selengkapnya

Pratikno soal Lanjut di Kabinet Prabowo: Kembali jadi Akademisi juga Berkontribusi

32 hari lalu

Pratikno soal Lanjut di Kabinet Prabowo: Kembali jadi Akademisi juga Berkontribusi

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjawab soal kemungkinan tetap berada di pemerintahan Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pratikno Klaim Hubungan Jokowi dan PDIP Saat Ini Baik-baik Saja

32 hari lalu

Pratikno Klaim Hubungan Jokowi dan PDIP Saat Ini Baik-baik Saja

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengklaim hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri baik-baik saja.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut-sebut Dorong Mensesneg Pratikno untuk Masuk Kabinet Prabowo, Berikut Profilnya

41 hari lalu

Jokowi Disebut-sebut Dorong Mensesneg Pratikno untuk Masuk Kabinet Prabowo, Berikut Profilnya

Jokowi disebut-sebut telah menyorongkan loyalis dan posisi sejumlah menteri untuk masuk Kabinet Prabowo. Salah satunya, Mensesneg Pratikno.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Bantah Jokowi Titip Menteri ke Prabowo: Usulan Boleh

41 hari lalu

Budi Arie Bantah Jokowi Titip Menteri ke Prabowo: Usulan Boleh

Budi Arie membantah Jokowi disebut-sebut telah menyorongkan loyalis dan posisi sejumlah menteri di Kabinet Prabowo. Di antaranya adalah Pratikno.

Baca Selengkapnya

Pratikno dan Rosan Bertemu, Bahas Susunan Kabinet?

41 hari lalu

Pratikno dan Rosan Bertemu, Bahas Susunan Kabinet?

Rosan bertemu dengan Pratikno. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Rosan Bertemu Pratikno di Kantor Setneg, Ini yang Dibahas

41 hari lalu

Rosan Bertemu Pratikno di Kantor Setneg, Ini yang Dibahas

Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk membahas undangan acara dari Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Titip Pratikno di Kabinet Prabowo untuk Bantu Gibran

41 hari lalu

Jokowi Disebut Titip Pratikno di Kabinet Prabowo untuk Bantu Gibran

Presiden Jokowi disebut-sebut telah menyorongkan loyalis dan posisi sejumlah menteri di Kabinet Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya