Kemenag Dinilai Bisa Berperan Besar Redam Polarisasi Ormas Islam

Reporter

Halida Bunga

Editor

Amirullah

Jumat, 26 Juli 2019 04:42 WIB

Ridlwan Habib bersama Ahmad Khoirul Umam dalam diskusi Tren Gaya Hijrah: Peluang atau Ancaman bagi NKRI di Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. Tempo/Halida Bunga Fisandra

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat terorisme dan radikalisme, Ridlwan Habib, menilai polarisasi politik di antara umat Islam pascapemilu 2019 mesti ditangani oleh seluruh masyarakat, stakeholder dan pemerintah, termasuk Kementerian Agama (Kemenag)

"Kita enggak adil, ini tugas NU, ini tugas Muhammadiyah. Harus semua masyarakat. Tapi memang yang paling punya resources kuat, ya, pemerintah, Kementerian Agama," kata Ridlwan seusai bicara dalam diskusi bertajuk Tren Gaya Hidup Hijrah: Peluang atau Ancaman bagi NKRI di Jakarta pada Kamis, 25 Juli 2019.

Dia menilai Kemenag semestinya memiliki ruang untuk menjembatani dialog antara ormas di Indonesia, seperti DDII, Al Irsyad, Persis, MTA, FPI, dan lainnya. "Semua diundang agar di situ merumuskan fenomena masyarakat segregasi grassroot, yaitu judging, labelling dan stereotyping," ujar Ridlwan.

Meski tak harus Kemenang, namun Ridlwan menilai pemerintah dalam hal ini Kemenag memiliki outsourcing paling memadai. Pemerintah memiliki struktur hingga ke daerah dan relatif lebih netral. Dia menilai segregasi ini harus diselesaikan dengan mencari jalur dialog dan lembaga yang menjadi jalan tengah. "Meski risikonya siapa yang inisiasi jalah tengah itu akan diserang kiri dan kanan," katanya.

Jika polarisasi tak segera dinetralisasi, Ridlwan khawatir ada tiga ancaman utama bagi Indonesia. Pertama, adalah ancaman keamanan yang menurut dia relatif dapat dikendalikan oleh Densus 88 dan BNPT.

Advertising
Advertising

Kedua adalah ancaman politik, yang berpotensi menganggu sistem Pancasila dan diganti menjadi khilafah dan NKRI bersyariah. Ketiga adalah ancaman sosial budaya, dimana kerukunan hilang.

"Antar ormas saling tuding dan tidak harmonis. Itu yang bahaya. Bukan karena faktor terorisme. Itu ada, tapi kecil. Yang lebih mengkhawatirkan adalah segregasi sosial budaya. Itu muncul dari gaya hidup," katanya.

Untuk itu Ridlwan menilai perlu segera dibuka ruang dialog antara berbagai ormas di Indonesia. Menurutnya Kemenag paling netral dan kuat untuk melakukannya. "Karena forum untuk saling dialog ini enggak muncul. Adanya serang di media sosial dan televisi," ujar Ridlwan.

HALIDA BUNGA FISANDRA

Berita terkait

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

1 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

3 hari lalu

75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

Kemenag mengatakan ada 75.572 visa jemaah haji reguler yang sudah terbit. Diketahui Jemaah haji Indonesia akan mulai terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei

Baca Selengkapnya

Kemenag Siapkan Regulasi Pengawasan Madrasah Berbasis Digital

4 hari lalu

Kemenag Siapkan Regulasi Pengawasan Madrasah Berbasis Digital

Digitalisasi regulasi pengawasan ini nantinya akan mengatasi masalah ketimpangan rasio pengawas dengan jumlah madrasah.

Baca Selengkapnya

Tips dan Cara Membuat Kartu Nikah Digital

5 hari lalu

Tips dan Cara Membuat Kartu Nikah Digital

Kartu nikah digital lebih praktis karena dokumen tidak berpotensi hilang atau sobek.

Baca Selengkapnya

Indeks Reformasi Birokrasi Kemenag Meningkat karena Perbaikan Pengawasan

6 hari lalu

Indeks Reformasi Birokrasi Kemenag Meningkat karena Perbaikan Pengawasan

Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag), Faisal mengatakan, ada tujuh aksi perbaikan pengawasan yang berdampak positif. Salah satunya, adanya kenaikan indeks reformasi birokrasi dan integritas.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

7 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Kemenag Fasilitasi Ribuan Warga Balik ke Tempat Kerja setelah Mudik

8 hari lalu

Kemenag Fasilitasi Ribuan Warga Balik ke Tempat Kerja setelah Mudik

Kemenag mamfasilitasi ribuan warga untuk balik dari kampung ke tempat kerja mereka di Jakarta setelah mudik.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

8 hari lalu

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

10 hari lalu

Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag membuka pelatihan deteksi dini konflik sosial keagamaan.

Baca Selengkapnya

Tim Siswa Madrasah ini Raih Medali Emas International Exhibition di Romania

11 hari lalu

Tim Siswa Madrasah ini Raih Medali Emas International Exhibition di Romania

Prestasi ini bukan pencapaian pertama yang diraih Tim Riset madrasah ini.

Baca Selengkapnya