Demokrat: Politik Nasi Goreng Pernah Dilakukan SBY - Prabowo

Kamis, 25 Juli 2019 20:40 WIB

Pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo Subianto. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyebut politik nasi goreng yang mewarnai pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri bukan hal baru. Menurut dia, politik nasi goreng juga terjadi antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto dalam pertemuan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

"Pernah juga muncul waktu Pak SBY di Cikeas bertemu dan silaturahminya juga bagus," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. SBY menjamu Prabowo dengan nasi goreng di kediamannya di Puri Cikeas pada Juli 2017. Kala itu keduanya membicarakan Undang-undang Pemilu yang mensyaratkan ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.

Meski demikian Hinca mengapresiasi pertemuan Prabowo dan Megawati yang berlangsung kemarin di kediaman Mega, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Menurut dia, pertemuan itu baik sebagai bentuk silaturahmi antarpemimpin. "Itu menggambarkan kepada kita semua, pemimpin bisa duduk (bersama) dan saya menghargai, mengapresiasi itu."

Hinca juga mengungkit pertemuan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan keluarga Megawati sebelumnya. Dia membandingkan kegaduhan yang mengiringi pertemuan AHY-Mega dan Prabowo-Mega.

"Kalau lihat kemarin waktu Mas AHY ketemu, banyak yang ribut dan gaduh. Kalau kali ini, kan, enggak gaduh. Jadi ternyata Pak Prabowo belajar juga sama Mas AHY," kata dia mengklaim .

Advertising
Advertising

Hinca enggan berkomentar ketika disinggung kemungkinan Gerindra bergabung ke koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurut dia, di masa-masa ini Jokowi sedang menjajaki segala kemungkinan untuk menyusun pemerintahannya mendatang.

Hinca pun menilai lazim jika terjadi banyak pertemuan dan komunikasi politik di antara pelbagai pihak. Dia menganggap dialog-dialog semacam itu memang selayaknya terjadi.

"Kita dorong saja perjumpaan-perjumpaan itu untuk mendapatkan yang terbaik. Siapa itu? Ya kembali pada kewenangan dan hatinya Pak Jokowi. Istilahnya belanja, shopping untuk cari orang, pergi ke sana ke sini, menerima sana menerima sini," kata Hinca.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

10 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

10 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

10 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

14 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

14 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

15 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

17 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

18 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

18 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya