Bermodal Rp 50 Ribu, Lilik Jalan Kaki dari Yogya Temui Jokowi

Reporter

Antara

Selasa, 23 Juli 2019 09:52 WIB

Pemuda asal Blora, Jawa Tengah, Lilik Yuliantoro melakukan aksi jalan kaki dari Yogyakarta menuju Jakarta di Kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Senin, 22 Juli 2019. Aksi itu bermaksud menggantikan nazar Amien Rais berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuda asal Desa Ketangar, Blora, Jawa Tengah, Lilik Yuliantoro, melakukan aksi jalan kaki dari Tugu Pal Putih Yogyakarta menuju Istana Merdeka Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Senin, 22 Juli 2019 demi menggantikan nazar Amien Rais yang belum terlaksana.

Ditemui di kawasan Tugu Yogyakarta, Lilik hanya membawa tas ransel dengan mengenakan pakaian serba hitam khas busana masyarakat Samin. Ia juga mengalungkan kertas bertuliskan "Aksi jalan kaki Jogja-Jakarta menggantikan nadzar Amien Rais" di lehernya.

"Pak Amien Rais sempat bernazar (jalan kaki Yogyakarta-Jakarta) jika Pak Jokowi terpilih menjadi presiden. Berhubung Pak Amien sudah tua untuk itu saya terketuk untuk menggantikan nazar beliau," kata Lilik, Senin, 22 Juli 2019.

Lilik mengaku melakukan aksi itu tanpa diminta siapa pun. Aksi itu dilakukan lantaran ia mengagumi sosok Amien Rais yang selama ini dikenal kritis terhadap pemerintah.

Ia tidak ingin nazar yang tidak kunjung terlaksana itu, membuat politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut dirundung oleh masyarakat. "Daripada sering di-'bully' masyarakat, lebih baik saya yang melaksanakan," kata dia.

Amien Rais memang pernah mengatakan akan berjalan kaki ke Jakarta dari Yogyakarta jika Jokowi memenangi Pemilihan Presiden. Namun, janji Amien ini terlontar pada Pemilihan Presiden 2014.

Untuk menuju Jakarta, ia mengatakan akan menempuh rute dari Tugu Yogyakarta. Kemudian ke arah Magelang dan Temanggung, Jawa Tengah. Selanjutnya akan menyesuaikan dengan bantuan Google Map.

Lilik mengatakan tidak memiliki persiapan apa pun kecuali membawa dua baju, air minum, dan uang Rp 50 ribu. Ia pun menargetkan sampai di Istana Merdeka dan bertemu Presiden Jokowi pada 17 Agustus 2019.

"Kalau bertemu Presiden ingin menyampaikan sepucuk surat 'Dilan untuk Melia', dalam arti Melia itu dari masyarakat sama wayang kulit Sengkuni," kata dia.

Saat ditanya mengenai maksud membawa wayang kulit dengan memilih tokoh Sengkuni, Lilik tidak menjelaskan dan hanya mengaku senang dengan wayang kulit.

Usai menemui Presiden, selanjutnya Lilik berencana menemui Amien Rais dan Prabowo Subianto. "Kalau diizinkan mau 'sowan' (menemui) Pak Amien Rais, 'sowan' ke Pak Prabowo. Mari kita berdamai membangun Indonesia tanpa saling menghujat," kata dia.

Aksi ini, menurut dia, bukan kali pertama ia lakoni. Sebelumnya ia mengaku pernah tiga kali melakukan aksi serupa. "Yang pertama di Semarang pada 2014 menuntut keadilan waktu Persikaba melawan Persab Brebes, kedua jalan kaki minta stadion ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, ketiga aksi jalan kaki Blora-Jakarta bertemu Pak Jokowi terus melanjutkan ke KPK," kata dia.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

11 menit lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

48 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

55 menit lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

2 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

2 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

12 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya