Konflik Lahan di Jambi Dipicu Tuntutan Jadi Kawasan Transmigrasi

Minggu, 21 Juli 2019 18:32 WIB

Perumahan Orang Rimba berada di tengah perkebunan kelapa sawit warga, Tabir, Merangin, Jambi, Selasa, 20 November 2018. Perumahan senilai Rp 25 juta per unit tersebut telah ditempati oleh puluhan kepala keluarga (KK) Orang Rimba setempat sejak awal 2018 dengan cara membeli secara tunai dan cicil kepada seorang warga pemilik kebun yang sekaligus menjadi penampung hewan buruan Orang Rimba tersebut. ANTARA/Wahdi Septiawan.

TEMPO.CO, Jakarta-Konflik antara warga dengan pihak pemilik hutan tanaman industri (HTI) PT Wirakarya Sakti (WKS) di kawasan Distrik VIII, Desa Bukit Bakar, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi, diawali adanya keinginan warga menjadikan lokasi itu sebagai kawasan transmigrasi swakarsa mandiri.

"Awalnya, warga yang sebagian besar merupakan pendatang dari luar Provinsi Jambi tersebut mengusulkan untuk menjadikan kawasan itu sebagai kawasan transmigrasi swakarsa mandiri. Tentu saja kami menolak usulan mereka, karena dalam kawasan HTI ada tanaman akasia yang sudah siap panen," kata juru bicara PT WKS, Tafiqurrahman, kepada Tempo, Ahad, 21 Juli 2019.

Atas penolakan itu, warga melakukan aksi sepihak berupa pendudukan lahan, memblokir jalan dalam kawasan perusahaan, bahkan melakukan pemanenan akasia secara membabi buta sejak 25 April 2018.

Puncaknya pada 13 Juli 2019, ribuan warga yang mengaku tergabung dalam Serikat Mandiri Batanghari (SMB) dibawah pimpinan Muslim, membakar tanaman akasia dan menaniaya anggota tim pemadam kebakaran lhutan dan lahan Jambi, teridiri dari personil TNI, Polri serta karyawan PT WKS.

Berdasarkan hasil temuan tim penyidik Polda Jambi, kelompok SMB berbuat onar karena termakan oleh iming-imingi Muslim dan istrinya bahwa setiap orang akan diberi 3,5 hektare lahan yang sudah ditanami akasia milik PT WKS.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jambi Komisaris Besar Edi Faryadi membenarkan bahwa warga anggota SMB diiming-iming bagian lahan 3,5 hektare per orang. "Kami menperkirakan jumlah warga tang tergabung dalam keanggotaan SMB mencapai ribuan orang," katanya.

Penyidik terus melakukan pengembamgan pengusutan kasus ini. Sebelumnya aparat telah menangkap sebanyak 63 orang terduga pelaku penganiayaan dan pembakaran lahan, 21 orang diantaranya sudah diterapkan sebagai tersangka. Sabtu, 20 Juli 2019, polisi kembali menangkap 18 orang.

"Kejadian beberapa sepekan lalu itu, tidak hanya memakan korban luka-luka, namun menimbulkan kerugian materi puluhan miliar rupiah. Sebab massa SMB tidak hanya melakukan pembakaran lahan, tapi juga merusak fasilitas PT WKS berupa perumahan karyawan, pos penjagaan dan sejumlah kendaraan bermotor," ujarnya.

Anggota TNI BKO Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Jambi, seorang anggota polisi dan 12 karyawan perusahaan serta seorang petugas pemadam kebakaran milik PT WKS ikut jadi korban pengeroyokan. Menurut Edi kondisi di lokasi kejadian sudah berangsur kondusif.

Berita terkait

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

8 hari lalu

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

Semburan api yang muncul ini akibat aktivitas pengeboran sumur minyak ilegal di kawasan Tahura di Desa Senami, Kabupaten Batanghari.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

30 hari lalu

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

Presiden Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Jambi untuk kunjungan kerja pada Rabu pagi, 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

39 hari lalu

Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

Polisi menangkap tersangka perusakan toko laundry berinisial J, 41 tahun, di daerah Jambi.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

40 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya

Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

41 hari lalu

Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

Polres Tebo, Jambi, menangkap terduga pelaku penyebab kematian santri berinsial AH, 13 tahun, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes).

Baca Selengkapnya

Transmigrasi Swakarsa Mandiri Hadir di Kabupaten Banyuasin

43 hari lalu

Transmigrasi Swakarsa Mandiri Hadir di Kabupaten Banyuasin

Transmigrasi dilakukan dengan biaya sendiri, namun berdasarkan bimbingan dan juga fasilitas yang diberikan oleh pemerintah

Baca Selengkapnya

Bendahara Dinas Transmigrasi Papua Barat Tersangka Korupsi, Uang Dipakai untuk Bagikan THR

45 hari lalu

Bendahara Dinas Transmigrasi Papua Barat Tersangka Korupsi, Uang Dipakai untuk Bagikan THR

Dugaan sementara kerugian keuangan negara akibat korupsi di Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Papua Barat itu sebesar Rp 1.074.118.209.

Baca Selengkapnya

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

46 hari lalu

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.

Baca Selengkapnya

Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

47 hari lalu

Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

Polda Jambi menyatakan penyelidikan kasus kematian seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tebo terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Bantai Adat di Jambi untuk Menyambut Ramadan

55 hari lalu

Mengenal Tradisi Bantai Adat di Jambi untuk Menyambut Ramadan

Dalam tradisi Bantai Adat tahun ini, sebanyak 84 kerbau disembelih untuk diperjualbelikan ke warga. Bakal jadi lauk selama Ramadan.

Baca Selengkapnya