Jokowi Didesak Tunda Pelantikan Komisioner KPI

Reporter

Halida Bunga

Editor

Amirullah

Minggu, 21 Juli 2019 14:30 WIB

Suasana uji kepatutan dan kelayakan calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia di Komisi I DPR, Rabu, 10 Juli 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bersama Lembaga Bantuan Hukum Pers dan Remotivi mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menunda pelantikan sembilan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2019-2022 yang telah ditetapkan oleh DPR RI.

"Kami meminta Presiden Jokowi menunda pelantikan sembilan anggota Komisioner KPI 2019-2022 sampai menunggu hasil penyelidikan Ombudsman RI tentang indikasi maladministrasi," kata peneliti Remotivi, Firman Imaduddin melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 20 Juli 2019. Remotivi adalah lembaga studi dan pemantauan media, khususnya televisi di Indonesia.

Selain itu, LBH Pers, AJI dan Remotivi juga mendesak Jokowi meminta KPK dan PPATK kembali mengulang penyelidikan terhadap 34 calon Komisioner KPI. "Kami minta hasilnya diumumkan ke publik agar transparansi terjaga," kata Firman.

Ketua Bidang Penyiaran AJI, Bayu Wardhana menjelaskan, imbauan ini dilayangkan lantaran pihaknya bersama LBH Pers dan Remotivi menilai proses seleksi ini penuh dengan ketidaklaziman. Dia mengatakan proses seleksi anggota KPI kali ini terlalu banyak prahara dan kejanggalan.

Antara lain, Panitia Seleksi dinilai tidak transparan dalam pengelolaan masukan publik atas 34 calon komisioner. Selain periode penerimaan masukan publiknya yang singkat, yaitu 19 Juni-10 Juli, periode itu bersamaan dengan proses fit and proper test dan pemilihan yaitu 8-10 Juli.

Advertising
Advertising

"Artinya, masukan masyarakat hanya sebatas formalitas, tidak ada waktu untuk klarifikasi dan verifikasi masukan-masukan masyarakat. Tidak jelas pula apakah masukan-masukan tersebut benar-benar menjadi pertimbangan dalam proses seleksi," kata Bayu kepada Tempo pada Ahad, 21 Juli 2019.

Berdasarkan laporan Ombudsman RI, kejanggalan dan dugaan maladministrasi juga terjadi dalam proses tersebut. Salah satunya, calon-calon inkumben yang dalam tradisinya harus mengikuti seleksi administrasi, tes wawancara, hingga tes psikologi, kini mendapat karpet merah untuk langsung mengikuti seleksi final fit and proper test.

"Anehnya, jika memang diniatkan inkumben bisa langsung lolos ke tahap fit and proper test, para inkumben tersebut tetap mengikuti semua tahap seleksi. Ada ketidakkonsistenan di sini," kata Bayu.

Selain itu, proses pemilihan juga meloloskan empat inkumben untuk kembali menjabat sebagai komisioner KPI. Keempatnya tidak pernah memiliki rekam jejak dalam tata kelola penyiaran sebelum masuk KPI, dan tidak menorehkan prestasi yang layak dibicarakan setelah menjadi komisioner.

"Selain komisioner KPI Daerah yang menjajal karir di tingkat pusat, wajah-wajah baru yang terpilih pun tidak memiliki rekam jejak dalam tata kelola penyiaran," ujar Bayu.

Hingga saat ini, Ombudsman RI mengungkapkan beberapa temuan di antaranya tidak adanya petunjuk teknis mengenai seleksi calon anggota KPI, tidak ada ruang untuk klarifikasi, tidak ada standard baku yang dijadikan rujukan untuk menentukan nama peserta yang lolos ke tahap berikutnya, serta tidak adanya standar pengamanan dokumen atau informasi yang memadai.

"Kami masih mencari data. Maunya pekan depan selesai" kata anggota Ombudsman RI, Adrianus Meliala kepada Tempo pada Ahad, 21 Juli 2019.

DPR sebelumnya mengesahkan sembilan anggota KPI periode 2019-2022 pada Selasa, 16 Juli 2019. Mereka adalah Nuning Rodiyah, Mulyo Hadi Purnomo, Aswar Hasan, Agung Suprio, Yuliandre Darwis, Hardly Stefano, Irsal Ambia, Mimah Susanti, dan Mohamad Reza.

HALIDA BUNGA FISANDRA

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

22 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

2 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

3 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

3 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

3 jam lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

3 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

4 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

4 jam lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya