Gerindra Ancam Ambil Langkah Hukum Pembuat KTP Prabowo - Sandi

Kamis, 4 Juli 2019 06:26 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra berencana mengambil langkah hukum atas gerakan membuat Kartu Tanda Pendukung atau KTP Prabowo Subianto-Sandiaga Uno atau KTP Prabowo - Sandi. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pembuatan tanda penganal itu tanpa sepengetahuan dan izin Prabowo.

Baca: Gerindra: Pertemuan Prabowo - Jokowi demi Pendukung yang Berkasus

"Pembuatan KTP PS ini di luar pengetahuan Pak Prabowo, di luar seizin Pak Prabowo, seolah-olah resmi dari Pak Prabowo," kata Dasco melalui keterangan tertulis, Rabu, 5 Juli 2019.

Dasco pun mengimbau kepada penyelenggara yang mengatasnamakan apa pun yang berkaitan dengan Prabowo untuk meminta izin terlebih dahulu. Sebab, kata dia, tindakan-tindakan itu bisa saja menimbulkan efek yang berakibat terhadap nama baik Prabowo.

"Apabila kegiatan-kegiatan ini tetap saja dilakukan, maka atas petunjuk Pak Prabowo kami akan mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan untuk itu," ucapnya.

Advertising
Advertising

Kartu Tanda Pendukung Prabowo - Sandi ini ramai diperbincangkan di media sosial belakangan ini. Informasi ihwal KTP Prabowo-Sandi tersebut dapat dilihat di website ktpprabowo.id. Mengatasnamakan kelompok relawan, pengelola situs tersebut mengajak para pendukung Prabowo untuk membuat kartu tanda pendukung Prabowo-Sandi.

"KTP-PS melengkapi anda sebagai pendukung setia Prabowo-Sandi," demikian tertulis di situs tersebut saat diakses pada Rabu, 5 Juli 2019.

Ada tiga jenis kartu yang disediakan dengan besaran biaya pembuatan berbeda. Yaitu kartu reguler seharga Rp 20 ribu, kartu gold plus sertifikat seharga Rp 35 ribu, dan kartu platinum blur plus sertifikat seharga Rp 40 ribu. Biaya itu belum termasuk ongkos pengiriman ke alamat pemesan.

Selanjutnya, ada pula paket masterpiece KTP-PS dengan dua pilihan. Pertama, tiga kartu plus cover di kedua sisi seharga Rp 125 ribu. Kedua, kartu satu platinum dengan cover di kedua sisi seharga Rp 90 ribu.

"KTP-PS ini bersifat gift bagi para pendukung 02, sama seperti penyedia tools kampanye lainnya. Kami sudah menetapkan pengganti biaya cetak sejak Oktober 2018," demikian informasi lainnya di situs itu. Tertulis pula bahwa kegiatan pembuatan kartu tersebut tak terkait dengan Partai Gerindra dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.

Baca: Andre Rosiade: Keluarga Pendukung yang Ditahan Mendatangi Prabowo

Sebelumnya, anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan KTP Prabowo-Sandi itu menunjukkan bahwa pasangan calon nomor urut 02 ini militan. "Pak Prabowo sangat mengapresiasi, terharu, senang, melihat pendukungnya benar-benar militan," kata Andre di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Juli 2019.

Berita terkait

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

1 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

2 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

5 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

6 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

7 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

8 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

9 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

11 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

13 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

15 jam lalu

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

Prabowo ingin para mantan presiden Republik Indonesia rutin bertemu dalam wadah presidential club.

Baca Selengkapnya