Wilayah Negara dan Sistem Hankam Jadi Perhatian Serius

Senin, 1 Juli 2019 14:23 WIB

Acara konferensi pers "Round Table Discussion" ,1 Juli 2019 di Plaza Gedung Nusantara IV. Dari kiri, Pataniari Sihaan; Ketua Steering Committee untuk topik wilayah negara, pertahanan, dan keamanan, Jafar Hafsah; Wakil Ketua Lembaga Pengkajian MPR RI, dan Rully Chairul Anwar; Ketua Lembaga Pengkajian MPR RI.

INFO NASIONAL — Ancaman yang menyerang Indonesia tak lagi kekuatan fisik dan perang, tetapi meluas hingga ancaman perang dagang, narkoba, perdagangan manusia, dan kejahatan transnasional, seperti terorisme. Hal tersebut dipaparkan Ketua Lembaga Pengkajian MPR RI, Rully Chairul Azwar.

Menurutnya, Indonesia berada di wilayah yang strategis, di antara dua samudera dan dua benua. Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau dan memiliki sumber daya alam yang melimpah, posisi yang strategis tersebut membuat Indonesia sejak dahulu hingga masa depan akan menjadi rebutan banyak negara.

“Masalah yang mengancam Indonesia semakin menjadi-jadi ketika dunia semakin terbuka serta memanasnya hubungan dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat,” jelas Rully, saat Konferensi Press di Plaza Gedung Nusantara IV, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta (1/06/2019).

Menyikapi hal itu, Lembaga Pengkajian MPR RI akan membahasnya secara mendalam dalam Round Table Discussion (RTD) yang digelar pada 2 Juli 2019, di Gedung Nusantara IV. Diskusi menghadirkan 14 pembicara dari pihak yang terkait dan para pakar di bidangnya. Akan hadir Kepala Staf AD Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf AL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan Kepala Staf AU Marsekal TNI Yuyu Sutisna.

Hadir pula pakar hukum laut internasional Prof. Hasim Jalal, pakar hukum internasional Prof. Hikmahanto Juwana, Kepala Badan Informasi Geospasial Prof. Hasanuddin Zainal Abidin, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, Hinca Siburian; pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie juga menjadi pembicara dalam RTD.

Advertising
Advertising

Senada dengan itu, Wakil Ketua Lembaga Pengkajian, M. Jafar Hafsah, menambahkan RTD ini penting karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan 17.508 pulau. Sebagai negara maritim, luas wilayah laut mencapai tiga perempat dari luas total Indonesia. “Kita juga sebagai negara yang memiliki garis terpanjang di dunia. Ini menunjukkan Indonesia sebagai negara yang besar, baik wilayah darat dan laut,” tutur Jafar.

Ketua Steering Committee (SC) RTD, Pataniari Siahaan, dalam kesempatan yang sama mengatakan kegiatan yang dilaksanakan itu sangat relevan bagi pemerintah. Masalah-masalah terhadap wilayah negara dan sistem pertahanan dan keamanan diharap dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

Diharapkan Round Table Discussion dapat mencapai tujuan, di antaranya, pertama, mencari solusi terhadap masalah yang timbul dalam menjaga keutuhan NKRI dengan karakter kepulauan yang bercirikan Nusantara. Kedua, memetakan masalah, mencari solusi, dan merumuskan gagasan terkait partisipasi dan syarat keikutsertaan warga negara dalam bela negara serta pertahanan dan keamanan negara. Ketiga, memetakan masalah, mencari solusi, dan merumuskan gagasan terkait implementasi sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang menempatkan TNI dan Polri sebagai kekuatan utama serta rakyat sebagai kekuatan pendukung.

Keempat, memetakan masalah, mencari solusi, dan merumuskan gagasan terkait implementasi pemisahan TNI dan Polri sebagai pelaksanaan konsep pertahanan dan konsep keamanan yang terpadu. Kelima, memetakan masalah, mencari solusi, dan merumuskan gagasan terkait terhadap implementasi hubungan kewenangan antara TNI dan Polri dalam menjalankan tugas dan relasi dengan lembaga negara yang lain.

Keenam, memetakan masalah, mencari solusi, dan merumuskan gagasan terkait perkembangan wilayah negara dan sistem hankam dari aspek ancaman militer maupun non-militer. Ketujuh, penguatan upaya mengantisipasi dampak globalisasi serta memanfaatkan kiat dan aksi globalisasi untuk kepentingan penguatan wilayah dan kepentingan nasional.

Proses pengkajian topik Wilayah, Pertahanan, dan Keamanan Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945 ini, menurut Pataniari sudah diawali oleh serangkaian kajian internal sejak 12 Februari 2019. Selanjutnya, pada 27 Februari 2019, dilakukan pleno khusus. Guna mempertajam hasil-hasil dari serangkaian proses itu, diadakan pula Focus Group Discussion (FGD) di empat kampus, yaitu di Universitas Sam Ratulangi di Sulawesi Utara, Universitas Tanjung Pura di Kalimantan Barat, Universitas Batam di Kepulauan Riau, dan Sekolah Staf dan Komando TNI di Jawa Barat. (*)

Berita terkait

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

4 hari lalu

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

Kader SOKSI siap membantu menyukseskan jalannya pemerintahan Prabowo - Gibran agar bisa mewujudkan amanah konstitusi.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

4 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

4 hari lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

9 hari lalu

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa mempererat tali silaturahmi untuk mengukuhkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa saat menghadiri halal bihalal PKS.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

9 hari lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

10 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

11 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

11 hari lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

12 hari lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

12 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya