Polri Duga 8 Korban Kerusuhan 22 Mei Tewas karena Peluru Tajam

Senin, 17 Juni 2019 16:18 WIB

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Muhammad Iqbal (kedua kanan) bersama jajaran kepolisian dan TNI memberikan keterangan pers terkait kasus kerusuhan yang terjadi di depan Gedung Bawaslu pada 21-22 Mei di Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2019. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Mohamad Iqbal menyebut ada perencanaan matang di balik kerusuhan tersebut. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Investigasi Internal Polri menduga ada 9 korban tewas dalam kerusuhan 22 Mei 2019. Delapan korban di antaranya diduga tewas akibat peluru tajam.

Baca: Polisi Bebaskan 100 Tersangka Kerusuhan 22 Mei dari Tahanan

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Asep Adi Saputra mengatakan 4 korban tewas sudah dapat dipastikan akibat peluru tajam. Kepastian itu diperoleh lewat otopsi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Polri Kramat Jati. "Empat jelas merupakan korban meninggal karena adanya peluru tajam," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 17 Juni 2019.

Asep menuturkan, dari keempat korban itu, polisi menemukan dua proyektil yang masih bersarang di tubuh korban. Kepolisian tengah melakukan uji balistik terhadap dua proyektil tersebut untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan.

"Kedua korban, atas nama Farhan dan Abdul Aziz," kata Asep. Sedangkan, dua korban lainnya mengalami luka tembak dengan proyektil yang menembus tubuh.

Advertising
Advertising

Sementara itu, polisi menyatakan belum melakukan otopsi terhadap lima korban tewas yang lainnya. Hal itu disebabkan karena pihak keluarga langsung mengambil jenazah, sesaat setelah kejadian.

Meski demikian, dari pemeriksaan sementara, polisi menduga empat korban lainnya juga tewas akibat peluru tajam, sedangkan satu orang tewas akibat benturan benda tumpul. "Empat diantaranya diindikasikan kuat meninggal karena peluru tajam, dan satunya meninggal dunia karena kekerasan benda tumpul," kata dia.

Baca: Merasa Diancam Polisi, Keluarga Korban Tewas Saat Kerusuhan Lapor ke LPSK

Kepolisian menyatakan masih terus mendalami penyebab dan di mana lokasi korban tewas. Dia mengatakan kepolisian melakukan investigasi bekerjasama dengan pihak-pihak terkait yang mengawasi, misalnya, Ombudsman, Kompolnas dan Komnas HAM. "Kami masih melakukan olah TKP, untuk menentukan titik jatuh korban dan dari mana arah tembakan," kata Asep.

Berita terkait

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

19 jam lalu

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

20 jam lalu

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

Dokumen Amnesty International Security Lab mencatat kantor Staf Logistik Polri memsan 19 alat sadap. CEO Polus Tech Swiss bicara soal produk mereka.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

5 hari lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

13 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

18 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Dapat Remisi Lebaran, Begini Kasus Korupsi Simulator SIM Jenderal Polisi

24 hari lalu

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Dapat Remisi Lebaran, Begini Kasus Korupsi Simulator SIM Jenderal Polisi

Mantan Kakorlantas Polri Djoko Susilo mendapat remisi lebaran di Lapas Sukamiskin. Berikut kilas balik kasus korupsi pengadaan simulator SIM Rp 196 M

Baca Selengkapnya

Pasal berlapis untuk 5 Tersangka Kasus TPPO Modus Mahasiswa Magang di Jerman, Begini Ancaman Hukumannya

31 hari lalu

Pasal berlapis untuk 5 Tersangka Kasus TPPO Modus Mahasiswa Magang di Jerman, Begini Ancaman Hukumannya

Polri menetapkan 5 tersangka kasus perdagangan orang atau TPPO modus program magang mahasiswa ke Jerman dan menjerat mereka dengan pasal berlapis.

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

45 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

48 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya