Komnas HAM Fokus Menelisik 3 Titik Kerusuhan 22 Mei

Reporter

M Rosseno Aji

Sabtu, 15 Juni 2019 14:50 WIB

Sejumlah mobil terbakar akibat demo rusuh di Komplek Asrama Brimob, Petamburan, Jakarta, Rabu 22 Mei 2019. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia fokus menyelidiki tiga titik kerusuhan 22 Mei, yakni di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu, Petamburan dan Slipi. Komisi menduga tiga daerah ini menjadi titik kerusuhan jatuhnya korban baik di pihak massa maupun kepolisian.

Baca juga: Komnas HAM Minta Polisi Terbuka Soal Kerusuhan 22 Mei

“Informasi yang kami punya, jenazah maupun yang mengalami luka ringan atau berat ada di tiga lokasi ini, sedang kami dalami,” kata Komisioner Komnas HAM, Amiruddin Al Rahab, di Jakarta, Jumat, 14 Juni 2019.

Menurut catatan kepolisian, titik mula terjadinya kerusuhan adalah di depan Gedung Bawaslu pada 21 Mei malam hari beberapa jam setelah massa yang berdemo menolak hasil perhitungan pilpres membubarkan diri. Pada pukul 23.00, massa tak dikenal tiba-tiba datang ke depan Gedung Bawaslu. Mereka memprovokasi petugas dengan merusak barikade dan kawat berduri, serta melempari petugas dengan petasan dan batu.

Polisi mendorong massa ke kawasan Tanah Abang pada Rabu dini hari 22 Mei 2019. Di waktu bersamaan, kembali muncul sekitar 200 orang yang langsung menyerang asrama Brigade Mobil di Petamburan, Jakarta Barat. Kerusuhan juga terjadi di kawasan Slipi Jakarta Barat hingga Rabu siang, 22 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Dalam rangkaian kerusuhan tersebut, 4 orang dilaporkan tewas dengan luka tembak. Dua korban mengalami luka tembak yang menembus tubuhnya, sementara dua sisanya ditemukan dua proyektil peluru yang masih berada di tubuh korban.

Amir menuturkan Komnas sudah mendapatkan data kronologi kejadian saat kunjungan tim investigasi internal Polri, pada Selasa, 11 Juni 2019. Komnas, kata dia, sedang mempelajari kronologi tersebut. Dia mengatakan pihaknya sedang menyusun kronologi peristiwa kerusuhan 22 Mei versi Komnas HAM.

Saat ini, tim investigasi Komnas HAM sedang mengumpulkan keterangan saksi, dokumen dan rekaman CCTV untuk menyusun kronologi tersebut. Amir berharap media massa juga mau memberikan data dan rekaman video mereka soal kerusuhan 22 Mei. “Terutama rekaman di tiga lokasi yang sudah saya sebutkan,” kata dia.

Berita terkait

Debat Capres: Anies Baswedan Sebut Harun Al Rasyid Tewas Ditembak, Kasus Belum Tuntas Sampai Sekarang

13 Desember 2023

Debat Capres: Anies Baswedan Sebut Harun Al Rasyid Tewas Ditembak, Kasus Belum Tuntas Sampai Sekarang

Saat debat capres, Anies Baswedan sebut Harun Ar-Rasyid yang tewas saat memprotes hasil Pemilu 2019, begini peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Sosok Harun Al Rasyid yang Disinggung Anies di Debat, Tewas Ditembak saat Kerusuhan 22 Mei

12 Desember 2023

Sosok Harun Al Rasyid yang Disinggung Anies di Debat, Tewas Ditembak saat Kerusuhan 22 Mei

Calon wakil presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyebut nama Harun Al Rasyid dalam debat pertama calon presiden pemilu tahun 2024

Baca Selengkapnya

Kembali ke Persidangan, Kivlan Zen Curigai Dendam Wiranto

18 Desember 2019

Kembali ke Persidangan, Kivlan Zen Curigai Dendam Wiranto

Persidangan Kivlan Zen sempat terhenti lebih dari satu bulan lantaran menunggunya selesai berobat.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Habil Marati Ungkap Rencana Eksekusi Yunarto Wijaya

7 November 2019

Saksi Sidang Habil Marati Ungkap Rencana Eksekusi Yunarto Wijaya

Di sidang Habil Marati, saksi ungkap terima perintah dari Kivlan Zen. Yunarto Wijaya disebut sebagai pengkhianat bangsa.

Baca Selengkapnya

Di Sidang, Saksi Sebut Wiranto dan Luhut Pengkhianat TNI

1 November 2019

Di Sidang, Saksi Sebut Wiranto dan Luhut Pengkhianat TNI

Terdakwa perkara kepemilikan senjata api ilegal, Helmi Kurniawan alias Iwan, menganggap Wiranto dan Luhut Binsar Panjaitan sebagai pengkhianat TNI

Baca Selengkapnya

Uang Beli Senjata Api, Saksi Tegaskan Hubungan Habil dan Kivlan

31 Oktober 2019

Uang Beli Senjata Api, Saksi Tegaskan Hubungan Habil dan Kivlan

Saksi sebut Kivlan bilang uang (untuk membeli senjata api) dari Habil Marati. Mengaku yunior yang patuh kepada senior.

Baca Selengkapnya

Sidang Habil Marati, Saksi Ungkap Perintah Kivlan Zen

31 Oktober 2019

Sidang Habil Marati, Saksi Ungkap Perintah Kivlan Zen

Satu terdakwa kepemilikan senjata api ilegal dalam kerusuhan 22 Mei lalu bersaksi di perkara yang sama dengan terdakwa politikus PPP Habil Marati.

Baca Selengkapnya

TPF Komnas HAM: Polisi Lakukan Kekerasan pada Kerusuhan 22 Mei

28 Oktober 2019

TPF Komnas HAM: Polisi Lakukan Kekerasan pada Kerusuhan 22 Mei

Tim Pencari Fakta Komnas HAM merilis hasil temuan mereka atas tindakan kekerasan anggota polisi dalam kerusuhan 22 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: 10 Orang Tewas dalam Kerusuhan 22 Mei

28 Oktober 2019

Komnas HAM: 10 Orang Tewas dalam Kerusuhan 22 Mei

Komnas HAM menyatakan dari sembilan korban yang tewas di Jakarta, delapan orang di antaranya meninggal akibat peluru tajam.

Baca Selengkapnya

Dari Demo ke Demo, Kisah Dokter Tersangka Kasus Ninoy Karundeng

18 Oktober 2019

Dari Demo ke Demo, Kisah Dokter Tersangka Kasus Ninoy Karundeng

Dokter Insani disangka ikut melakukan interogasi dan tak memberikan pengobatan kepada Ninoy Karundeng yang mengalami luka akibat dianiaya demonstran

Baca Selengkapnya