Ryamizard Ryacudu: Tim Mawar Bukan TNI, Jangan Dibangkitkan Lagi

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Elik Susanto

Selasa, 11 Juni 2019 19:00 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan keterangan pers usai rapat pimpinan Kementerian Pertahanan 2019 di Gedung AH Nasution Lt 16, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta Tim Mawar yang diduga sebagai dalang unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) yang berakhir ricuh pada 21-22 Mei 2019 tidak dikaitkan dengan Tentara Nasional Indonesia atau TNI saat ini.

Baca Juga: Eks Komandan Tim Mawar Tunda Adukan Majalah Tempo ke Polri

Menurut Ryamizard Ryacudu, Tim Mawar yang dulu pernah menjadi bagian dari TNI riwayatnya sudah selesai. "TNI tidak ada urusan sama tim itu. Itu tim lain. Walaupun itu dulu TNI, sekarang lainlah. Jadi jangan dikait-kaitkan, tidak baik," kata Ryamizard seusai bersilaturahim di rumah mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto II, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, 11 Juni 2019.

Menurut Menteri Pertahanan, nama Tim Mawar memang sempat kondang karena dikaitkan dengan kelompok penculik para aktivis pada peristiwa Mei 1998. Perkaranya, kata Ryamizard Ryacudu, selesai karena dan ketika itu pelakunya telah menerima hukuman. "Tim Mawar sudah selesai, sudah ada hukumannya. Sudah selesai dan jangan dibangkit-bangkitkan lagi".

Seandainya Tim Mawar itu ada hubungannya dengan kerusuhan aksi 22 Mei 2019, kata Ryamizard Ryacudu, serahkan kepada Kepolisian untuk mengusutnya. "Kalau ada, itu tanya sama polisi. Kalau misalnya salah ya polisi yang mengusut," kata Ryamizard.

Kepolisian tengah mendalami dugaan keterlibatan Tim Mawar dalam kasus kerusuhan 22 Mei. Langkah yang ditempuh polisi yaitu memanggil mantan anggota Tim Mawar, Fauka Noor Farid. Ia diduga terlibat dalam pengerahan massa kerusuhan pada aksi 21-22 Mei 2019.

"Kami akan panggil saudara F (Fauka Noor Farid) karena sudah disebut namanya di dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Disebut oleh salah seorang tersangka," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal dalam jumpa pers di Media Center Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Kemanan Jakarta, Selasa, 11 Juni 2019.

Iqbal mengatakan, Fauka akan dimintai konfirmasi mengenai pengakuan Kobra Hercules. Namun, tidak dijelaskan secara detail apa pengakuannya. Kobra Herkules yang sudah ditetapkan lebih dulu sebagai tersangka kasus kerusuhan 21-22 Mei lalu.

"Untuk melakukan proses hukum terhadap kasus terkait ya kami tidak spesifik menyebut tim. Tapi informasi itu akan kami dalami. Memang saudara F sudah disebut namanya oleh salah satu tersangka berinisial MN atau banyak yang menyebutnya Kobra Hercules," kata Iqbal.

Berdasarkan laporan Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019, Fauka Noor Farid ditengarai terkait dengan aksi kerusuhan. Ia berada di sekitar Gedung Bawaslu saat kerusuhan pecah. Fauka pensiun dini dengan pangkat terakhir letnan kolonel. Setelah itu, aktivitas dia mendukung Prabowo Subianto dalam pencalonan sebagai presiden pada 2014 dan 2019.

MAJALAH TEMPO | ANTARA

Berita terkait

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

1 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

2 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

3 hari lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

3 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

4 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

4 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

5 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

6 hari lalu

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

MK membantah dalil paslon 01 Anies-Muhaimin soal ketidaknetralan TNI yang tercermin dalam kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

6 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

6 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya