Seorang anggota kepolisian menjaga lokasi kejadian ledakan di Pos Pantau Arus Mudik Joglosemar, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 4 Juni 2019. Sebuah ledakan diduga bom terjadi di pertigaan Kartasura, Sukoharjo, Senin malam 3 Juni 2019. ANTARA
TEMPO.CO, Solo-Polisi mengangkap seorang warga Solo bernama Sugeng Riyadi pada Ahad siang, 9 Juni 2019. Warga Kelurahan Semanggi itu diduga memiliki kaitan dengan Rofik Asharudin, tersangka teror bom Kartasura pada menjelang lebaran pekan lalu.
Berdasarkan informasi, Sugeng ditangkap saat sedang mengendarai sepeda motor di jalan. "Warga tidak ada yang melihat langsung proses penangkapannya," kata Ketua RT 7 RW 5 Semanggi, Supardi, saat ditemui, Senin 10 Juni 2019.
Menurut Supardi dia baru mendengar kabar penangkapan salah satu warganya itu pada Ahad sore. "Tapi kami belum mengetahui siapa yang ditangkap," katanya. Baru pada malam harinya ada polisi yang memberitahukan kabar penangkapan itu.
Apalagi, penangkapan Sugeng juga tidak dilakukan di rumahnya. "Ditangkap di jalan, masuknya di wilayah Sukoharjo," kata dia. Hal itu yang membuat warga pada awalnya tidak mengetahui perihal penangkapan tersebut.
Supardi juga tidak mengetahui secara pasti keterkaitan Sugeng dengan pelaku teror bom Kartasura."Tapi kata polisi memang ada kaitannya," katanya. Sugeng yang sempat diamankan di kantor Polsek Mojolaban juga langsung dibawa ke Polda Jawa Tengah.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Agus Triatmodjo belum bisa dikonfirmasi mengenai penangkapan tersebut. Dia belum membalas pesan pendek yang dikirimkan.
Peristiwa teror tersebut terjadi menjelang lebaran kemarin, tepatnya pada Senin malam 3 Juni 2019. Tidak ada korban jiwa terkait serangan tersebut. Pelakunya, Rofik Asharudin ditemukan dalam kondisi hidup dengan menderita luka di sekujur tubuhnya.