Ini Jenis Cedera Personel Polri Korban Kerusuhan 22 Mei

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Selasa, 28 Mei 2019 16:58 WIB

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mewakili Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjenguk Bripda M Al Ikhlas, anggota Polri yang menjadi korban kerusuhan 22 Mei 2019. Korban dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, 28 Mei 2019. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah anggota Polri yang menjadi korban kerusuhan 22 Mei lalu kini masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Mereka mengalami beberapa jenis cedera.

Baca juga: Peluru yang Berotasi ke Kanan dan Skenario Kerusuhan 22 Mei

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Musyafak mengatakan rumah sakit semula menangani 60 pasien, 29 anggota Polri dan 31 masyarakat. Dari 29 anggota Polri, 19 orang menjalani rawat inap, sedangkan sisanya rawat jalan karena luka ringan.

Sampai pada Selasa, 28 Mei 2019, anggota Polri yang masih dirawat berjumlah 15 orang. Mereka mengalami cedera yang berbeda-beda. "Ada yang fraktur pada tulang maksila, jadi butuh operasi, dijahit dan itu perlu waktu," kata Musyafak di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 28 Mei 2019.

Musyafak mengatakan, ada juga anggota Polri yang giginya tanggal, mengalami dislokasi sendi bahu kanan, fraktur pada jari kelingking kanan, dan pingsan karena kondisi kesehatan. Cedera dialami para anggota Polri karena dilempari berbagai benda oleh perusuh, salah satunya bom molotov. "Alhamdulillah kami bisa menangani," katanya.

Advertising
Advertising

Anggota Polri yang dirawat sebagian besar merupakan korps Brigade Mobil (Brimob). Ajun Komisaris Polisi Ibrahim J Sadjab, misalnya, mengalami dislokasi sendi bahu kanan. Tangan kanan Ibrahim kini dibalut gips. Dokter di RS Polri melakukan reposisi dan fiksasi pada lengannya itu.

Pada kerusuhan 22 Mei, ia dilempari batu, botol beling, bom molotov, mercon, dan ketapel. "Lengan saya seperti sudah terlepas," ujar Ibrahim ketika dijenguk Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono yang mewakili Presiden Joko Widodo.

Selanjutnya ada AKP Agus Sumarno yang mengalami fraktur pada jari kelingking kanan. Jarinya itu sudah dioperasi dan dipasang pen. Kepada Heru Budi, Agus mengatakan bahwa ia disarankan untuk sering-sering menggerakkan kelingkingnya.

Baca: Kepala Sekretariat Presiden Jenguk Polisi Korban Kerusuhan 22 Mei

Yang mengalami gigi tanggal adalah Brigadir Polisi Dua M. Al Ikhlas. Pria yang dirawat di kamar 503 ini juga menjalani jahitan di bibirnya yang robek. Salah satu matanya juga masih memerah, dan kepala bagian belakangnya memar karena lemparan batu.

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

16 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya