SBY Cerita Saat Dia dan AHY Akui Kekalahan dalam Kontestasi
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Tulus Wijanarko
Senin, 27 Mei 2019 21:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, bercerita tentang sikapnya dan putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, yang mau mengakui kekalahan dalam beberapa kontestasi politik. Hal ini ia sampaikan lewat rekaman video kontemplasi Ramadan yang diputar dalam acara buka puasa bersama pengurus DPP Partai Demokrat, di kediamannya, Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta, Senin, 27/5.
Baca juga: SBY: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Tak Harus Hasilkan Kesepakatan
SBY menuturkan ia pernah kalah dalam pemilihan wakil presiden 2001. Namun beberapa saat setelah kalah, ia mau mengakuinya dan menyampaikan selamat kepada wakil presiden terpilih (Hamzah Haz). "Selanjutnya saya minta para konstituen mendukung Wapres terpilih tersebut," kata dia.
SBY menuturkan hal sama ia lakukan saat pemilihan legislatif 2014. Saat itu ia mau mengakui hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menempatkan Partai Demokrat di urutan ke-4. "Saya menerima hasil quick count dan saya ucapkan selamat kepada tiga partai politik yang perolehan suaranya di atas Partai Demokrat.”
Selain itu, presiden Indonesia ke-6 ini mencontohkan sikap AHY di pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017. Kalah saat putaran pertama, kata dia, AHY juga segera mengakuinya dan mengucapkan selamat kepada pesaingnya, pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Banyak cerita mengapa AHY kalah dalam pemilihan gubernur kala itu, namun secara ksatria menerima kekalahan," ujar dia.
Baca juga: SBY: Selamat kepada Jokowi - Ma'ruf, Saya Dukung Penuh
SBY pun mengimbau kader-kadernya untuk melakukan hal sama dalam menyikapi Pemilu 2019. Seperti diketahui, perolehan suara Partai Demokrat dibandingkan Pemilu 2009 menurun dari 10 persen menjadi 7,7 persen. "Para kader secara ksatria kita harus menerima hasil pemilu itu," ujarnya.