Kapolri Tunjukkan Senapan yang Akan Diselundupkan ke Aksi 22 Mei

Rabu, 22 Mei 2019 16:36 WIB

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan), Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (kedua kanan) dan Kepala Bulog Budi Waseso (kedua kiri) sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 3 Mei 2019. Ratas tersebut membahas persiapan menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Antara Foto/ Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polri atau Kapolri Jenderal Tito Karnavian menunjukkan senapan laras panjang yang diduga akan dipakai untuk membuat rusuh aksi 22 Mei 2019. Senjata yang ia tunjukkan adalah senapan laras panjang tipe M4.

Baca: Kapolri Tito Sebut Ada Uang Rp 6 Juta di Dalam Ambulan Perusuh

"Ini senapan panjang jenis M4," kata Tito di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. Dia mengucapkan hal itu sambil menunjukan senapan serbu standar militer Amerika Serikat itu.

Senapan serbu yang ditunjukkan Tito dilengkapi dengan peredam suara. Senapan itu juga tak memiliki pisir, sehingga dapat dipasangi teleskop. Walhasil, senjata itu dapat berfungsi sebagai senapan runduk alias sniper yang tidak menimbulkan suara bising bila ditembakkan.

Tito menjelaskan kepolisian menyita senjata itu beberapa hari sebelum aksi unjuk rasa 22 Mei berlangsung. Polisi menyita senjata itu dari sejumlah orang yang diduga akan membuat rusuh aksi 22 Mei.

Advertising
Advertising

Tito menjelaskan senjata itu rencananya akan digunakan untuk menyerang bukan saja aparat, tapi juga peserta demo. Dengan tewasnya peserta demo, Tito mengatakan kelompok ini ingin menciptakan tumbal alias martir. Dia mengatakan kelompok ini akan membuat seolah-olah pelaku penembakan adalah aparat.

"Nanti seolah-olah yang melakukan dari aparat sehingga timbul kemarahan publik sebagai pembenaran langkah-langkah mereka berikutnya," kata dia.

Tito berujar tidak hanya menyita senjata laras panjang. Dalam penangkapan terhadap 3 orang pada 21 Mei 2019, kepolisian juga menyita setidaknya dua pucuk pistol dan 60 amunisi. Menurut pengakuan pelaku, kata dia, senjata itu juga akan digunakan pada 22 Mei. Kelompok ini, kata dia, juga berencana menciptakan tumbal untuk membuat publik marah terhadap aparat. "Kami mendapat informasi masih ada senjata lain yang beredar," katanya.

Aksi di Badan Pengawas Pemilu, pada Selasa malam, 21 Mei 2019 memang berakhir ricuh. Namun, Tito memastikan kerusuhan itu tidak dilakukan oleh massa aksi damai yang sudah bubar pada pukul 21.00. Dia bilang, ada kelompok lain yang mendalangi keributan itu.

Keributan bermula ketika kelompok tak dikenal datang ke depan Bawaslu pada pukul 23.00. Mereka memprovokasi petugas dengan merusak barikade dan melempari petugas dengan perasan dan molotov. Kepolisian mendorong mundur mereka hingga kawasan Pasar Tanah Abang pada Rabu dini hari, 22 Mei 2019.

Di waktu bersamaan, kembali muncul 200 orang yang menyerang asrama Brigade Mobil di kawasan Petamburan. Akibatnya, 11 mobil rusak dan 14 mobil lainnya terbakar. Sejumlah orang juga dilaporkan tewas dalam kejadian itu. "Kami masih menyelidiki penyebabnya," kata Tito.

Baca: Kerusuhan di Petamburan, Polisi Sita Ambulan Partai Berisi Batu

Dalam kericuhan itu kepolisian mengamankan total 69 orang. Menkopolhukam Wiranto mengatakan orang yang ditangkap adalah preman bayaran yang mayoritas memiliki tato di tubuhnya. Wiranto berujar pemerintah sudah tahu siapa dalang dibalik keributan ini. "Hasil investigasi kami sudah mengetahui siapa dalangnya," kata dia.

Berita terkait

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

2 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

3 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

3 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

3 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

3 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

3 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

3 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya