Hendropriyono: Massa Aksi 22 Mei Sebagian Bekas HTI dan FPI

Senin, 20 Mei 2019 08:29 WIB

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Hendropriyono bersama pasukan anjingnya di Gedung Djoeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 19 Mei 2019. Tempo/Irsyan Hasyim

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono mengatakan bahwa rencana pengerahan massa untuk menolak hasil pemilu sudah tidak mempunyai kekuatan yang solid. "Kekuatan massa yang sudah mulai ompong yaitu massa yang terdiri dari mantan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) sebagian, 212 sebagian," kata dalam pidatonya pada acara Musyawarah Besar Kaum Muda Nasional di Gedung Djoeang, Menteng, Jakarta, Ahad, 19 Mei 2019.

Menurut dia, dukungan untuk rencana people power dengan nama Gerakan Kedaulatan Rakyat dan Ifthor Akbar 212 atau Aksi 22 Mei sudah terpecah-pecah. “Ada (sebagian) yang ikut bersama kita di sini.” Ada mantan GNPF, sebagian ada yang dari FPI. Peserta Aksi 22 Mei, kata Hendro adalah orang-orang lanjut usia. “Sudah kakek-kakek yang sudah senja, yang masih muda dan gagah perkasa tidak ikut.”

Baca juga: Waketum Gerindra: Kemungkinan Prabowo Tak Hadiri Aksi 22 Mei ...

Elit-elit yang terus berteriak untuk people power, kata Hendro, jumlahnya hanya segelintir saja. Ia mengapresiasi kalangan muda yang menginisiasi kegiatan musyawarah nasional untuk menjaga keutuhan bangsa. "Mudah-mudahan acara ini didengar oleh seluruh rakyat Indonesia terutama kaum muda untuk tidak mengikuti senior-seniornya yang tersesat."

Menurut Hendro, upaya pengerahan massa yang coba dilakukan oleh sekelompok elit itu juga tidak lagi mendapat dukungan sepenuhnya dari partai koalisi pendukung pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno. "Pikirannya jalan, bukannya mau mati.”

Partai seperti Demokrat, PAN, dan PKS masih mempunyai nalar untuk persatuan Indonesia. “Kita mau hidup bersama, bukannya sama-sama mati. Buat apa?"

Baca juga: Waktunya Semakin Dekat, Inilah Lima Hal tentang Aksi 22 Mei ...

Advertising
Advertising

Hendro bahkan menyebut internal Partai Gerindra pun sudah terbelah menyikapi pengerahan masa menolak hasil pemungutan suara di Pilpres melalui Aksi 22 Mei. "Sudah ditinggalkan dan sebagian Gerindra itu masih turun ke jalan ngajak-ngajak massanya, tapi sebagian massanya juga sudah tidak mau."

Hendro mengatakan yang punya keinginan paling besar untuk mengadakan people power adalah bekas simpatisan HTI. Selain itu, ada juga sebagian dari Front Pembela Islam dan kelompok Alumni 212 yang disebutnya sebagai barisan sakit hati yang mencoba memanas-manasi situasi. "Yang muda-muda terhentak juga, sadar mau di bawah ke mana ini."

Berita terkait

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

15 menit lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

20 jam lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

1 hari lalu

Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Gerindra menepis kabar kerenggangan hubungan antara Jokowi dan Prabowo Subianto. Lantas, darimana munculnya kabar tersebut?

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Isu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Isu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menepis rumor kerenggangan hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Soal Kursi Menteri Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Sudah Diotak-atik

1 hari lalu

Soal Kursi Menteri Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Sudah Diotak-atik

Sektretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengaku telah ada pembicaraan soal kursi menteri dalam pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jalin Komunikasi Lewat Puan, Bahas Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati

1 hari lalu

Gerindra Jalin Komunikasi Lewat Puan, Bahas Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati

Partai Gerindra menyatakan telah berkomunikasi dengan para elite PDIP berkaitan dengan ihwal rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus Gerindra soal Peluang Prabowo Rangkul NasDem dan PKB Masuk Koalisi

2 hari lalu

Kata Politikus Gerindra soal Peluang Prabowo Rangkul NasDem dan PKB Masuk Koalisi

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Rabu kemarin. Hari ini giliran Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.

Baca Selengkapnya

Tiba di Kertanegara Sore Ini, Surya Paloh Dirangkul Prabowo

2 hari lalu

Tiba di Kertanegara Sore Ini, Surya Paloh Dirangkul Prabowo

Kedatangan rombongan tersebut disambut langsung oleh Prabowo di depan pintu rumah kediamannya.

Baca Selengkapnya