Sekjen KONI Ungkap Bobroknya Tata Kelola Dana Hibah di Kemenpora

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Senin, 13 Mei 2019 22:55 WIB

Terdakwa Sekretaris Jenderal KONI Ending Fuad Hamidy, mengikuti sidang perdana pembacaan surat dakwaan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, 11 Maret 2019. Ending didakwa menyuap Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Mulyana, pejabat pembuat komitmen pada Kemenpora Adhi Purnomo dan staf Kemenpora Eko Triyanto dalam kasus dugaan memberi suap terkait penyaluran bantuan dari pemerintah melalui Kemenpora kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia tahun anggaran 2018.TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia Ending Fuad Hamidy mengeluhkan bobroknya sistem tata kelola dana hibah di Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora. Dia mengaku kaget bahwa pencairan dana hibah untuk KONI harus disertai pemberian imbalan ke pejabat kementerian.

Baca juga: KPK Buka Peluang Kembangkan Kasus Suap KONI ke Imam Nahrawi

“Awalnya saya ingin mengabdi pada olahraga nasional, namun harus berakhir tragis akibat bobroknya sistem tata kelola dana hibah di Kemenpora,” kata dia membacakan pleidoi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 13 Mei 2019.

Ending mengatakan karena bobroknya sistem di Kemenpora itu, ia harus menjadi terdakwa karena menyuap Deputi IV Kemenpora Mulyana. Ia juga menyiap dua pejabat pembuat komitmen di Kemenpora, Adhi Purnomo dan Eko Triyanto.

Jaksa menyatakan Ending bersama Bendahara Umum KONI, Johny E. Awuy menyuap ketiga pejabat di Kemenpora itu untuk meloloskan proposal anggaran dan memuluskan pencairan dana hibah dari Kemenpora. Jaksa KPK menuntut Ending dihukum 4 tahun penjara dalam perkara ini.

Advertising
Advertising

Ending mengatakan apa yang ia lakukan merupakan sebuah keterpaksaan. Dia mengatakan harus menyuap sejumlah pejabat di Kemenpora, karena kalau tidak maka dana hibah tidak akan cair.

Sementara, pelatihan atlet, pelatih dan wasit membutuhkan dana itu. “Saya seperti makan buah simalakama (serba salah),” kata dia.

Ending mengatakan saat awal pengurusan banyak pengurus yang mengeluh soal lambatnya pencairan dana hibah untuk KONI. Ending mengaku baru mengetahui pencairan itu harus disertai komitmen fee untuk pejabat kementerian yang dipimpin Imam Nahrawi itu.

Dia mengatakan sempat mendiskusikan permintaan fee itu kepada Ketua dan pengurus KONI lainnya. Para pengurus, kata dia, setuju asalkan laporan keungan dibuat secara benar. “Ketua akhirnya memutuskan memberikan fee sesuai permintaan Miftahul Ulum selaku sekretaris pribadi Menteri,” kata dia.

Akan tetapi, masalah kedua muncul. Ending mengatakan tak mungkin membuat kwitansi penyerahan duit dengan mencantumkan keterangan bahwa uang tersebut diberikan pada pihak Menpora. Maka itu, dia mesti mengakali laporan keuangan dengan menyebut bahwa uang itu untuk keperluan dana operasional Sekjen KONI. “Karena tidak mungkin dibuat kwitansi dengan keterangan pemberian kepada pihak Menpora,” kata dia.

Baca juga: Pleidoi Terdakwa Suap KONI Akan Singgung Peran Imam Nahrawi

Ending berujar pihak KONI sebenarnya sudah berusaha mengubah sistem penyaluran dana hibah. Empat tahun lalu, kata dia, KONI mengusulkan pencairan dana hibah tidak lagi melalui Kemenpora, tapi bisa langsung melalui Kementerian Keuangan.

Sialnya, untuk mengubah sistem itu, KONI mesti mendapat persetujuan dari Kemenpora. Ending mengatakan, Kemenpora akhirnya baru menyetujui perubahan itu baru-baru ini. “Walau terlambat, saya harap sistem baru itu lebih baik, transparan dan bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Ending.

Berita terkait

Kemenpora Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak, Kawal Perburuan Tiket Olimpiade 2024

2 hari lalu

Kemenpora Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak, Kawal Perburuan Tiket Olimpiade 2024

Kemenpora kembali menggelar acara nonton bareng (nobar) laga Timnas U-23 Indonesia melawan Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

5 hari lalu

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

Lokasi nobar Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan malam ini dipindah dari Auditorium Wisma Kemenpora ke Halaman Kemenpora.

Baca Selengkapnya

Marak Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Instansi Pemda, Kemenpora Ingatkan Tak Dikomersialkan

5 hari lalu

Marak Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Instansi Pemda, Kemenpora Ingatkan Tak Dikomersialkan

Kemenpora mengingatkan agar acara nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 tak dikomersialkan.

Baca Selengkapnya

Kemenpora Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Red Sparks untuk Buat Akademi Bola Voli

12 hari lalu

Kemenpora Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Red Sparks untuk Buat Akademi Bola Voli

Kemenpora membuka kemungkinan untuk membuat akademi bola voli bersama klub asal Korea Selatan, Daejeon JungKwanJang Red Sparks, di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebelum Pulang ke Korea Selatan, Pemain Red Sparks Sempat Diajak Berkeliling TMII

12 hari lalu

Sebelum Pulang ke Korea Selatan, Pemain Red Sparks Sempat Diajak Berkeliling TMII

Para pemain klub bola voli Red Sparks sempat diajak berkeliling mengenal ragam budaya Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenpora Buka Program Pertukaran Pelajar Dalam dan Luar Negeri, Cek Syaratnya

23 hari lalu

Kemenpora Buka Program Pertukaran Pelajar Dalam dan Luar Negeri, Cek Syaratnya

Program Indonesian Dream PPAN dan PPAP dari Kemenpora buka hingga 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Penjualan Tiket Red Sparks vs Indonesia All Stars, Ada Kategori Khusus Jumpa Megawati Hangestri Cs

42 hari lalu

Jadwal Penjualan Tiket Red Sparks vs Indonesia All Stars, Ada Kategori Khusus Jumpa Megawati Hangestri Cs

LPDUK mengumumkan delapan kategori tiket ditambah satu kategori khusus untuk laga eksibisi Red Sparks vs Indonesia All Star.

Baca Selengkapnya

Keppres Kewarganegaraan Cyrus Margono Terbit, Selangkah Lagi Resmi Jadi WNI

46 hari lalu

Keppres Kewarganegaraan Cyrus Margono Terbit, Selangkah Lagi Resmi Jadi WNI

Pemain keturunan Cyrus Margono tinggal melaksanakan pengambilan sumpah untuk kemudian resmi menjadi WNI.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Calon Pemain Naturalisasi yang Sedang Diproses DPR: Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes

58 hari lalu

Profil 3 Calon Pemain Naturalisasi yang Sedang Diproses DPR: Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes

Proses naturalisasinya diproses, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes semakin dekat untuk bisa memperkuat timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenpora Kucurkan Dana Rp 36,2 Miliar untuk Pelatnas Kualifikasi Paralimpiade Paris 2024

59 hari lalu

Kemenpora Kucurkan Dana Rp 36,2 Miliar untuk Pelatnas Kualifikasi Paralimpiade Paris 2024

Menpora Dito Ariotedjo ingin dana untuk pelatnas kualifikasi Paralimpiade Paris 2024 tersebut dikelola secara transparan oleh NPC Indonesia.

Baca Selengkapnya