Lukman Hakim Saifuddin Bakal Dicecar Soal Duit dari Penyuap Rommy

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 7 Mei 2019 19:21 WIB

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, asal Partai Persatuan Pembangunan diperkirakan tidak lolos ke parlemen saat bertarung pada Pemilu 2019. Lukman Hakim Saifuddin, bertarung di daerah pemilihan Jawa Barat 1, yang kini total suara yang masuk ke KPU masih 7,7%. Dok.TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Basaria Panjaitan mengatakan penyidik akan mencecar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin soal duit Rp 10 juta yang diduga diberikan Haris Hasanuddin. Haris adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur yang menjadi tersangka penyuap Romahurmuziy.

Baca juga: KPK akan Klarifikasi Menteri Agama Soal Sumber Duit di Laci

Dugaan penerimaan uang oleh Lukman mencuat dalam persidangan praperadilan Rommy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini.

“Apapun yang ada di dalam sidang itu pasti penyidik akan mengejar, saya masih tunggu laporan dulu,” kata Basaria di kantornya, Selasa, 7 Mei 2019.

Dalam sidang praperadilan Rommy, Biro Hukum KPK dalam jawabannya menjelaskan awal mula kasus yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu. KPK menyangka Rommy menerima Rp 250 juta dari Haris Hasanuddin supaya ditunjuk menjadi Kakanwil Kemenag Jawa Timur. Selain itu, Rommy juga disangka menerima Rp 50 juta dari Muafaq Wirahadi agar ditunjuk menjadi Kakawanwil Kemenag Gresik.

Advertising
Advertising

Tim biro hukum menyatakan Lukman juga kecipratan duit Rp 10 juta dari Haris Hasanuddin. Uang itu diberikan ketika Lukman mengunjungi Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang pada 9 Maret 2019. Tepat empat hari setelah Lukman melantik Haris menjadi pejabat Kemenag pada 5 Maret 2019. KPK menyatakan uang itu diberikan sebagai kompensasi atas terpilihnya Haris sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur.

Baca juga: KPK Temukan Uang Ratusan Juta di Ruang Menteri Agama Lukman Hakim

Dalam proses penyidikan kasus ini, KPK juga sempat menyita duit Rp 180 juta dan US$ 30 ribu dari ruang kerja Lukman Hakim. KPK meyakini uang itu masih berhubungan dengan kasus Rommy. KPK menyatakan akan mengklarifikasi sumber uang itu saat memeriksa Lukman pada 24 April 2019. Namun, karena politikus PPP itu tak bisa hadir, KPK memundurkan jadwal pemeriksaan pada, Rabu esok, 8 Mei 2019.

Menag Lukman Hakim Saifuddin memastikan akan hadir dalam pemeriksaan itu. “Insya Allah saya akan hadir sesuai panggilan,” kata dia pada Senin, 6 Mei 2019. Dalam kesempatan sebelumnya, ia enggan menjelaskan soal duit yang disita dari ruang kerjanya oleh KPK.

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

7 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

8 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

14 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

17 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya