Kesalahan Polisi dalam Kasus Penganiayaan Jurnalis Versi KontraS

Reporter

M Rosseno Aji

Jumat, 3 Mei 2019 00:21 WIB

Polisi mengejar demonstran saat kerusuhan pecah saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Bandung, Rabu, 1 Mei 2019. Fotografer Tempo, Prima Mulia tidak mendapatkan kekerasan fisik, namun diintimidasi untuk menghapus file foto di kameranya. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meminta kepolisian melakukan evaluasi terhadap jajarannya dalam merespons kerja jurnalis. KontraS menilai pemahaman anggota Polri tingkat bawah mengenai kerja jurnalis masih rendah.

Baca: Polri: Polisi yang Pukul Jurnalis Tempo Diperiksa Polda Jabar

"Secara menyeluruh harus ada sosialisasi di level bawah, karena kasus kekerasan paling banyak dilakukan di level polres dan polda," kata Wakil Koordinator Kontras, Ferry Kusuma, di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019.

Ferry mengatakan kepolisian sebenarnya telah memiliki aturan internal mengenai bagaimana merespons peristiwa, termasuk saat berhadapan dengan para wartawan yang sedang meliput. Hanya saja implementasi aturan itu harus lebih disosialisasikan ke level bawah. "Para perwira perlu harus lebih banyak memberikan arahan pada anggota Polri," katanya.

Sebelumnya, jurnalis foto, Prima Mulia dan jurnalis foto lepas, Iqbal Kusumadireza diduga mengalami penganiayaan oleh polisi. Insiden kekerasan terhadap wartawan itu terjadi saat Prima dan Reza meliput unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional di Bandung, kemarin. Sekujur tubuh Reza luka setelah dipukuli dan ditendang oleh polisi. Sedangkan Prima, sempat dicekik dan diancam secara verbal.

Prima bercerita kekerasan terhadap jurnalis itu bermula ketika ia dan Reza meliput pergerakan massa punk industri kreatif. Pada saat itu massa yang berjalan kaki, mulai mencoret-coret fasilitas publik.

Advertising
Advertising

Keributan terjadi saat polisi menertibkan massa dengan kekerasan. Polisi yang mengetahui aksinya tertangkap kamera Prima dan Reza mengintimidasi keduanya agar menghapus foto-foto itu.

Menurut Ferry, dalam peristiwa itu, aparat kepolisian telah melakukan dua kesalahan sekaligus. Pertama mereka melakukan kesalahan karena melakukan kekerasan saat menertibkan demo. Kedua, mereka mencoba menutupi kesalahan itu dengan melakukan kesalahan lagi yakni kekerasan terhadap wartawan. "Ada tumpang tindih kesalahan yang dilakukan oleh polisi," katanya.

Baca: Tempo Minta Kapolri dan Kapolda Jabar Usut Kekerasan Jurnalis

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan petugas yang diduga memukul jurnalis foto Tempo, Prima Mulia, dan jurnalis foto lepas, Iqbal Kusumadireza, ditangani divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Barat. Polisi menjamin akan menindak anggotanya jika terbukti bersalah.

Berita terkait

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

13 jam lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

15 jam lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

16 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

18 jam lalu

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

Dari misteri yang membingungkan hingga aksi yang mendebarkan, drama Korea tema polisi dan detektif ini patut Anda tonton.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

22 jam lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

1 hari lalu

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

1 hari lalu

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

Cerita penangkapan lima anggota polisi pesta narkoba mulai terendus warga Kampung Palsigunung, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

1 hari lalu

Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

Lima orang polisi pesta narkoba ditangkap di Kampung Palsigunung, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya