SBY dan Ani Yudhoyono Penyumbang Terbesar Dana Kampanye Demokrat
Reporter
Fikri Arigi
Editor
Syailendra Persada
Kamis, 2 Mei 2019 16:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), beserta Istri, Ani Yudhoyono, menyumbang dana kampanye terbesar untuk partai berlambang mercy ini, yakni Rp 3,485 miliar dari jumlah total dana kampanye Rp 190 miliar.
Baca: Beri Instruksi ke Kader Demokrat, SBY Dipuji Kubu Jokowi
“Kalau yang terbesar baik perorangan maksimum 2 setengah ya. Salah satu penyumbang terbesar itu dari Pak SBY sendiri, Rp 2,485 miliar. Juga ada dari Ibu Ani sekitar Rp 1 miliar. Sisanya perorangan,” kata Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Pandjaitan usai melaporkan dana kampanye kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 2 April 2019.
Menurut Hinca, sumbangan ini tidak menyalahi Undang-undang, yakni sumbangan perorangan maksimum Rp 2,5 miliar. Sedangkan sumbangan perusahaan Rp 25 miliar, dan kelompok masyarakat Rp 25 miliar. Peraturan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Adapun biaya yang dikeluarkan untuk kampanye bertotal Rp 190 miliar. Dengan rincian Rp 180 miliar dari caleg itu, sedangkan sisanya dari partai, dan perorangan yang menyumbang.
Dari jumlah tersebut dana dari partai sebanyak Rp 1,380 miliar, sedangkan dari caleg Rp 180,871 miliar. Pengeluaran terbanyak kata dia, ada dari kebutuhan alat peraga kampanye caleg. Sedangkan iklan di media, hanya menghabiskan Rp 4 miliar.
“Kalau dilihat dengan hasil ini dengan anggaran kami untuk hasil itu, saya kira signifikan lah. Karena ini angka yang sangat sederhana dan tidak terlalu besar dibandingkan yang lalu,” kata dia.
Simak juga: Datangi KPU, Sekjen Partai Demokrat Sampaikan Pesan dari SBY
Strategi mereka tahun ini, kata Hinca, memfokuskan pada caleg dan alat-alat peraga seperti spanduk dan baliho yang langsung menyentuh pemilih sebagai metode kampanye. Sedangkan iklan kampanye di televisi dikurangi cukup besar. Dari total pengeluaran, menurut estimasi Hinca, kurang lebih tersisa Rp 300 juta.