Hari Buruh, Massa Mahasiswa Berpenutup Wajah Dibubarkan Polisi

Rabu, 1 Mei 2019 16:11 WIB

Massa Aliansi Perjuangan Buruh Jawa Timur berunjukrasa di Gedung Grahadi Surabaya dalam rangka Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2019. KUKUH SW

TEMPO.CO, Surabaya - Polisi membubarkan unjuk rasa memperingati Hari Buruh yang dilakukan sekitar 50 orang mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Nasional (FMN) di depan Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Rabu, 1 Mei 2019.

Baca juga: Dua Jurnalis Foto Dianiaya Polisi Saat Meliput Hari Buruh

Semula puluhan mahasiswa yang mengenakan pakaian serba hitam dan berpenutup wajah itu mengambil posisi sekitar 25 meter sebelah utara dari sejumlah elemen buruh yang berunjuk rasa. Mereka tak berorasi, namun langsung duduk-duduk di jalan.

Beberapa polisi yang awalnya menjaga unjuk rasa buruh beringsut mendekati kelompok mahasiswa tersebut. Polisi meminta mereka bubar lantaran tak punya kaitan dengan tuntutan buruh. Karena mereka tak mau beranjak dari tempatnya, polisi merampasi poster dan bendera dibawa.

Sempat terjadi adu mulut dan saling dorong antara polisi dan mahasiswa. Namun, akhirnya mahasiswa berhasil diusir ke arah utara.

Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Ahmad Fathoni mengatakan pihaknya meminta mahasiswa pergi karena tak punya kaitan dengan Hari Buruh. “Hubungannya apa (dengan Hari Buruh),” kata Fathoni. Saat ditanya apakah pembubaran itu dilakukan karena mereka mengenakan penutup muka sehingga khawatir disusupi, Fathoni tak menjawab tegas. “Ndak ada.”

Advertising
Advertising

Salah seorang mahasiswa, Arief Budiman, menyesalkan sikap kasar polisi. Menurut dia, kehadiran FMN di tengah unjuk rasa buruh karena ingin mendukung perjuangan buruh. “Kami ikut menyuarakan tuntutan kesejahteraan buruh,” kata dia.

Ketika wawancara sedang berlangsung, salah seorang polisi berpakaian sipil datang dan merebut bendera yang dibawa mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu. Keributan sempat terjadi karena Arief mempertahankan bendera yang dipegangnya. Ia meminta polisi tak memukul. “Siapa yang memukul? Siapa namamu?” ujar polisi itu dengan nada tinggi.

Unjuk rasa Hari Buruh di Surabaya terkonsentrasi di dua tempat. Selain di depan Grahadi, kegiatan yang sama juga dilakukan di Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan. Di depan Grahadi, beberapa elemen buruh yang demo terdiri atas Aliansi Perjuangan Buruh Jawa Timur, Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya.

Pengunjuk rasa menyuarakan berbagai tuntutan, antara lain menolak Peraturan Pemerintah Nomor 78 tentang Pengupahan, menolak union busting, menolak upah murah, menolak sistem kontrak dan lain-lain.

Baca: Meliput Hari Buruh, Jurnalis di Bandung Mengaku Dipiting Polisi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat menemui massa Sarbumusi. Ihwal PP Nomor 78, Khofifah berujar pihaknya bersedia membukakan kran komunikasi antara pekerja dan pengusaha. “Kami ingin membangun sesuatu secara dialogis, suasana untuk bisa memberikan ruang menyampaikan aspirasi dan rekomendasi tetap harus dibuka. Tetapi suasananya kondusif,” kata Khofifah.

Berita terkait

Mahasiswa Berbagai Kampus Kritisi Kenaikan UKT, Apa Bedanya dengan IPI?

1 hari lalu

Mahasiswa Berbagai Kampus Kritisi Kenaikan UKT, Apa Bedanya dengan IPI?

Mahasiswa di berbagai kampus soroti kenaikan biaya UKT. Apa itu uang kuliah tunggal dan iuran pengembangan insutusi atau IPI, apa Bedanya?

Baca Selengkapnya

KIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa

1 hari lalu

KIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa

Universitas Brawijaya (UB) evaluasi ulang kelayakan mahasiswa penerima KIP Kuliah dengan tiga tahapan proses.

Baca Selengkapnya

Ramai Protes Mahasiswa Soal UKT Mahal, Pengamat: Kampus Harus Sediakan Ruang Dialog

1 hari lalu

Ramai Protes Mahasiswa Soal UKT Mahal, Pengamat: Kampus Harus Sediakan Ruang Dialog

Seharusnya, kampus menyediakan ruang-ruang dialog, bukannya membatasi kebebasan berekspresi mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa yang Patah Tulang Tetap Ikut UTBK di UPN Veteran Jakarta

1 hari lalu

Cerita Mahasiswa yang Patah Tulang Tetap Ikut UTBK di UPN Veteran Jakarta

Peserta yang datang dengan kendala akibat kecelakaan dibantu panitia hingga diantar ke tempat ujian di Pusat UTBK UPN Veteran Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kisruh Biaya Kuliah Naik, Kemendikbud Jelaskan Aturan Soal Penetapan UKT

1 hari lalu

Kisruh Biaya Kuliah Naik, Kemendikbud Jelaskan Aturan Soal Penetapan UKT

PTNBH harus berkonsultasi dan PTN BLU harus memperoleh persetujuan dari Kemendikbudristek dalam menetapkan besaran UKT.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Riau Khariq Anhar Siap Penuhi Panggilan Polda Riau untuk Mediasi Kasus Laporan Rektor Unri Kepadanya

1 hari lalu

Mahasiswa Universitas Riau Khariq Anhar Siap Penuhi Panggilan Polda Riau untuk Mediasi Kasus Laporan Rektor Unri Kepadanya

Mahasiswa Universitas Riau Khariq Anhar yang dilaporkan Rektor Unri Sri Indarti mengaku siap penuhi panggilan mediasi dari Polda Riau, Senin depan.

Baca Selengkapnya

Polda Riau Panggil Mahasiswa Universitas Riau yang Dilaporkan Rektor Unri untuk Mediasi Senin Depan

2 hari lalu

Polda Riau Panggil Mahasiswa Universitas Riau yang Dilaporkan Rektor Unri untuk Mediasi Senin Depan

Perkembangan kasus pelaporan Rektor Unri untuk mahasiswa yang melakukan kritik soal UKT. Polda Riau panggil untuk mediasi, Senin depan.

Baca Selengkapnya

Alasan Rektor Unri Cabut Laporan, Begini Bunyi Surat Panggilan dari Polda Riau untuk Mediasi

2 hari lalu

Alasan Rektor Unri Cabut Laporan, Begini Bunyi Surat Panggilan dari Polda Riau untuk Mediasi

Rektor Unri Sri Indarti mengaku tidak melaporkan mahasiswa Khariq Anhar, tapi pemilik akun aliansi mahasiswa penggugat. Ini bunyi panggilan Polda Riau

Baca Selengkapnya

Rektorat USU Jelaskan Kenaikan UKT Telah Sesuai Permendikbud

2 hari lalu

Rektorat USU Jelaskan Kenaikan UKT Telah Sesuai Permendikbud

Mahasiswa juga sempat memprotes kenaikan UKT di USU.

Baca Selengkapnya

Rektor Unri Cabut Laporan Polisi Soal Mahasiswa yang Kritik UKT

3 hari lalu

Rektor Unri Cabut Laporan Polisi Soal Mahasiswa yang Kritik UKT

Rektor Unri Sri Indarti mengatakan bahwa persoalan ini sudah selesai dan tidak dilanjutkan.

Baca Selengkapnya