PPATK: 4 Ribu Transaksi Mencurigakan Selama Kampanye Pemilu

Selasa, 30 April 2019 13:28 WIB

Kepala PPATK, Kiagus Akhmad Badaruddin membuka seminar internasional " The International Seminar on Foreign Predicate Offences" Meningkatkan Efektivitas Penanganan TPPU. Foto/Dok

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin mengatakan pihaknya mendeteksi dugaan 4 ribu transaksi keuangan mencurigakan selama kampanye Pemilu 2019. PPATK masih menyelidiki kemungkinan transaksi itu memenuhi unsur tindak pidana.

Sejauh ini belum ditemukan kasus tindak pidana pencucian uang. “Masih harus disidik. Bisa saja hanya mencurigakan," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin, 30 April 2019.

Baca: PPATK Ungkap Modus Baru Politik Uang: Beri Asuransi dan E-Money

Ahmad menjelaskan Pasal 1 angka 5 dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang menyebut ada empat karakter transaksi keuangan mencurigakan. Pertama, menyimpang dari profil atau kebiasaan pola transaksi dari pengguna jasa. Kedua, diduga dilakukan untuk menghindari pelaporan. Ketiga, transaksi keuangan yang dilakukan menggunakan harta yang diduga berasal dari kejahatan. Keempat, transaksi yang diminta PPATK untuk dilaporkan.

"Untuk menjaring ini dibuat parameter, misalnya kampanye.” Sehingga jika ada transaksi yang menjurus pada parameter itu otomatis akan diketahui oleh sistem PPATK. “Itulah yang dianggap mencurigakan, ada 4 ribuan sepanjang periode itu (masa kampanye)."

Advertising
Advertising

Baca: PPATK Keluarkan Aplikasi Pelatihan Simantap untuk Petugas Bank

Menurut Ahmad, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak lain terkait temuan transaksi mencurigakan ini. Jika terbukti memenuhi unsur pidana namun masih dalam batas tindak pidana pemilu, maka ia akan menyerahkan laporannya ke sentra penegakan hukum terpadu (Gakkumdu).

"Kalau asalnya bukan tindak pidana pemilu, misalnya korupsi atau suap, itu kami serahkan ke KPK, Polisi, atau Kejaksaan." Ahmad meminta semua pihak agar menunggu PPATK menyelesaikan penyelidikannya. "Pemilu, kan, masih berjalan, tapi dalam monitoring kami tetap lakukan itu."


Berita terkait

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

13 jam lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

2 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

4 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

5 hari lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

5 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

8 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

8 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

8 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

8 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya