Di Balik Keputusan Jokowi Pilih Pengganti Ibu Kota di Luar Jawa

Reporter

Tempo.co

Selasa, 30 April 2019 08:44 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, memimpin rapat terbatas membahas hasil kunjungan kerja ke Arab Saudi di Istana Merdeka, Jakarta, 18 April 2019. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan calon pengganti Jakarta adalah daerah di luar Pulau Jawa. Keputusan pemindahan ibu kota ini diambil setelah Jokowi menggelar rapat dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional di Kantor Presiden, Senin, 29 April 2019.

Baca: 3 Alternatif Pemindahan Ibu Kota, Jokowi Pilih Luar Jawa

Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan awalnya Bappenas menyodorkan tiga alternatif kajian pemindahan ibu kota kepada Presiden Jokowi. Pertama, ibu kota tetap di Jakarta, tapi dibuat distrik khusus pemerintahan. Kedua, memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah dekat Jakarta, misalnya di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Ketiga, memindahkan ibu kota ke luar Jawa. “Presiden Jokowi memutuskan untuk memilih alternatif yang ketiga, yaitu memindahkan ibu kota ke luar Pulau Jawa,” kata Bambang.

Ia mengatakan beberapa alasan sehingga memilih opsi ketiga. Pertimbangannya, dua opsi yang lain memiliki sejumlah kelemahan. Misalnya, kata dia, alternatif pertama dan kedua tersebut hanya menguatkan Jakarta sebagai pusat di pelbagai bidang dan akan tetap membuat perekonomian terpusat di Jakarta dan sekitarnya. "Dikhawatirkan dampak urbanisasi terhadap pertumbuhan ekonomi tidak optimal," ujarnya.

Menurut Bambang, ada beberapa alasan sehingga pemerintah berencana memindahkan ibu kota. Pertama, penduduk Jakarta sudah sangat padat, yang mencapai 10,2 juta jiwa—peringkat keempat kota dengan tingkat kepadatan penduduk di dunia.

Baca: Realisasi Pemindahan Ibu Kota, Bappenas Usul Bentuk Badan Otoritas

Pertimbangan berikutnya, masalah kemacetan. Ia mengatakan banyak kerugian ekonomi akibat kemacetan. Pada 2013, nilai kerugian karena kemacetan mencapai Rp 56 triliun. "Sekarang sudah mendekati Rp 100 triliun per tahun," katanya.

Advertising
Advertising

Alasan lain, daya dukung lingkungan Jakarta sudah tidak memungkinkan untuk mengatasi banjir. Sebab, banjir di Jakarta tidak hanya berasal dari hulu, tapi juga karena kemiringan muka tanah, terutama di utara Jakarta yang mencapai sekitar 7,5 sentimeter per tahun. "Dalam periode kira-kira 20 tahun terakhir, turun 60-120 sentimeter akibat penggunaan air tanah yang berlebihan dan penduduk yang jumlahnya besar," kata Bambang.

Dari kajian Bappenas itu, belum ditentukan calon kota pengganti Jakarta. Tapi, pada 2017, pemerintah pernah memunculkan tiga opsi calon ibu kota, yaitu Palangka Raya, Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan, dan Panajam di Kalimantan Timur. Namun, dalam kajian kali ini, Bappenas tidak menyebutkan satu daerah pun sebagai pengganti Jakarta.

Dalam kajian terbaru ini, Bambang hanya menyebutkan sejumlah kriteria bakal ibu kota baru tersebut. Kriteria itu adalah posisinya strategis yang berada di tengah-tengah wilayah Indonesia, di daerah itu tersedia lahan milih negara, aman dari bencana, tersedia sumber daya air yang memadai, dan bebas pencemaran lingkungan. Kota baru tersebut tidak jauh dari pantai karena Indonesia merupakan negara maritim; tingkat layanan air minum, sanitasi, listrik, dan jaringan komunikasi sudah memadai; serta minim potensi konflik sosial.

Selanjutnya, kota baru itu sudah ada dan masuk kategori kota kelas menengah. “Maksudnya, kota yang sudah punya akses mobilitas atau logistik,” ujar Bambang.

Baca: Rencana Pemindahan Ibu Kota Dari Era Soekarno Hingga Jokowi

Pengamat tata kota, Nirwono Joga, mengatakan pemerintah perlu mencermati beberapa hal jika memilih daerah di Kalimantan sebagai ibu kota, antara lain kondisi air baku, ancaman asap akibat kebakaran hutan, dan banjir. “Ibu kota yang ideal secara teknis harus aman dari bencana,” ujarnya.

FRISKI RIANA | REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

4 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

6 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

14 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

16 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

16 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya