Wiranto Minta Pengerahan Brimob ke Jakarta Tak Diributkan

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Selasa, 23 April 2019 13:27 WIB

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto memimpin rapat koordinasi pasca proses pencoblosan Pemilu 2019 di Kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2019. TEMPO/IRSYAN HASYIM

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta masyarakat tidak meributkan adanya kedatangan personel Brimob dari berbagai daerah ke Jakarta pascapemilu. "Tidak usah diributkan. Kalau ada kebijakan memindahkan pasukan dari sini ke sana, dari sana ke situ, itu kebijakan dari Polri," kata Wiranto di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 23 April 2019.

Baca: Wiranto: Tak Ada Insiden Besar pada Pencoblosan Pemilu 2019

Wiranto mengatakan, Polri tentunya sudah melakukan analisis keamanan setempat dan kerawanan di daerah-daerah yang membutuhkan penguatan aparat keamanan. Tujuannya, kata dia, untuk membuat masyarakat tenteram dan tidak khawatir akan hal-hal yang akan mengganggu ketertiban dan keamanan.

Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, sejauh ini belum ada indikasi keamanan terganggu. Penambahan personel Brimob ke Jakarta merupakan upaya preventif karena Jakarta merupakan barometer, sehingga harus diperkuat.

Namun, Moeldoko tak menampik adanya kegamangan yang dirasakan masyarakat belakangan ini pascapemilu. "Kami harus memberikan keyakinan kepada masyarakat enggak ada apa-apa situasinya. Jadi masyarakat kalau ada pasukan yang turun di lapangan justru harus merasa nyaman, jangan merasa ketakutan. Gitu ya," kata Moeldoko.

Advertising
Advertising

Sebelumnya diberitakan sekitar 10 ribu personel Brigade Mobil (Brimob) akan berada di DKI untuk melakukan pengamanan setelah Pemilu 2019. Sekitar 6.200 personel Brimob dari tiga Kepolisian Daerah (Polda) ditarik secara bertahap oleh Mabes Polri untuk membantu pengamanan Ibu Kota.

Misalnya, pada Senin kemarin, sekitar 100 personel Brimob dari Polda Kalimantan Barat sudah tiba di Jakarta. Ratusan personel itu kini berada di kawasan Jakarta Utara untuk pengamanan. Jumlah yang sama dari Polda Bali juga diberangkatkan menuju Cengkareng pada Senin kemarin.

Baca: Wiranto: Tak Ada Eksodus WNI ke Luar Negeri karena Pemilu 2019

Kemudian dari Polda Maluku, sekitar 200 anggota Brimob juga dikirim Jakarta. Personel yang datang ikut membawa sejumlah alat keamanan, termasuk senjata lengkap dan peluru. Para personel bantuan dari daerah ini berada di bawah komando Polda Metro Jaya.

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

19 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

20 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya