Dugaan Jual Beli Satwa, Polisi Akan Periksa Kurator Taman Safari

Jumat, 12 April 2019 15:55 WIB

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) membawa seekor anak orangutan hasil penyelamatan dari upaya penyelundupan, usai jumpa pers di Bandara Internasional Ngurah Rai, Kuta, Bali, Senin, 25 Maret 2019. Menurut pengakuan tersangka, anak orangutan berumur dua tahun itu dibeli seharga 3.000 Dolar AS dari sebuah pasar satwa di Jawa. Foto: Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri akan memanggil kurator Taman Safari Indonesia (TSI) untuk menindaklanjuti dugaan penjualan satwa dilindungi secara ilegal.

Baca selengkapnya: dugaan jual beli Satwa di Taman Safari Indonesia di Majalah Tempo

Kepala Unit V Subdit I Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Ajun Komisaris Besar Sugeng menuturkan, polisi menduga ada segelintir orang di Taman Safari Indonesia yang bekerja sama dengan sindikat perdagangan hewan ilegal.

"Rencananya akan meminta keterangan terhadap pihak Taman Safari Indonesia, tentunya pada level kurator," ujar Sugeng saat dikonfirmasi, Jumat, 12 April 2019. Pemanggilan akan dilakukan guna mengusut tuntas perkara jual beli hewan ilegal ini.

Kasus ini berawal Polisi menangkap Dicky Rusvinda yang kedapatan menjual monyet Yaki di Bandung, Jawa Barat, pada Januari 2019 lalu. Dicky diduga merupakan jaringan pedagang satwa ilegal.

Advertising
Advertising

Dalam laporan investigasi Majalah Tempo, dari Dicky, ditemukan ada orang lain berinisial Abdul Hopir. Abdul merupakan rekan Dicky yang menyediakan tempat penampungan satwa liar yang hendak diperdagangkan di wilayah Jawa Barat.

Abdul diduga kuat menjalin kerjasama dengan seseorang di Taman Safari Indonesia atas nama IP. komunikasi antara keduanya sudah terkonfirmasi melalui pemeriksaan polisi terhadap Abdul.

Keterlibatan IP, kata Sugeng, diduga dalam hal pembelian satwa liar di pasar ilegal dan 'memutihkan' asal usul satwa liar hasil perburuan hingga akhirnya berstatus satwa yang legal.

Dalam laporan Majalah Tempo, IP merupakan Imam Purwadi. Ia diduga pernah membeli satwa dilindungi dari pasar gelap. Dalam wawancara dengan Majalah Tempo, Imam yang merupakan kurator di Taman Safari Indonesia membantah hal tersebut.

Direktur Taman Safari Indonesia Yansen Manansang juga membantah taman yang ia kelola ini menampung satwa ilegal. Menurut dia, tak pernah ada transaksi ilegal di Taman Safari Indonesia.

Hasil pemeriksaan digital forensik barang bukti yang disita dari Dicky membeberkan seluruh komunikasi dengan para pedagang satwa liar ilegal. Jual-beli hewan dilindungi dilakukan secara online dan menggunakan rekening bersama.

Baca juga: Selain Komodo, Ini Satwa Dilindungi yang Sering Diperdagangkan

"Pemeriksaan forensik komunikasi Saudara DR mengembang ke bermacam-macam modus yang semuanya bermuara pada penjualan ilegal satwa liar secara online. Di situ juga ter-update adanya penggunaan rekening bersama yang sebenarnya berupa rekening biasa tapi dipakai penjual dan pembeli untuk meningkatkan saling percaya," kata Sugeng.

Berita terkait

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

18 jam lalu

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

19 jam lalu

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

Dokumen Amnesty International Security Lab mencatat kantor Staf Logistik Polri memsan 19 alat sadap. CEO Polus Tech Swiss bicara soal produk mereka.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

5 hari lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

7 hari lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

12 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

13 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

18 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Dapat Remisi Lebaran, Begini Kasus Korupsi Simulator SIM Jenderal Polisi

24 hari lalu

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Dapat Remisi Lebaran, Begini Kasus Korupsi Simulator SIM Jenderal Polisi

Mantan Kakorlantas Polri Djoko Susilo mendapat remisi lebaran di Lapas Sukamiskin. Berikut kilas balik kasus korupsi pengadaan simulator SIM Rp 196 M

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

28 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya