Peringatan 2 Tahun Novel Baswedan, Berikut Rentetan Teror ke KPK

Kamis, 11 April 2019 16:26 WIB

Penyidik KPK Novel Baswedan melambaikan tangan di samping layar yang menunjukkan jam hitung sejak penyerangan terhadap dirinya, di gedung KPK, Selasa, 11 Desember 2018. Memperingati Hari HAM Internasional, Wadah Pegawai KPK meluncurkan Jam Hitung Novel Baswedan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah dua tahun mata kiri penyidik utama Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, tak dapat melihat dengan sempurna. Hari ini, tepat dua tahun lalu, wajah Novel disiram air keras selepas salat subuh di masjid dekat rumahnya.

Baca: Novel Baswedan: Copot Kapolri Jika Tak Bisa Ungkap Kasus Saya

Identitas pelaku penyiraman masih gelap. Koalisi masyarakat sipil yang banyak bersuara melawan korupsi tak berhenti menyindir polisi dan pemerintah yang gagal menangkap pelaku teror. Peneliti Indonesia Corruption Watch, Wana Alamsyah, mengatakan kegagalan polisi mengungkap pelaku ini menjadi bukti teror yang tak berhenti terhadap Novel dan KPK.

“Kejadiannya mungkin hanya sekali dua tahun lalu. Tapi pegawai KPK masih bekerja dalam teror karena pelaku masih bebas,” kata Wana, Rabu, 10 April 2019.

Baca: Panggung Rakyat untuk Peringati 2 Tahun Teror Novel Baswedan

Teror terhadap penggawal antikorupsi ini tidak hanya terjadi sekali. Rangkaian teror silih berganti menimpa pegawai, penyidik, dan pimpinan KPK. Berikut ini rentetan teror dan intimidasi terhadap mereka.

Ancaman Pembunuhan

Advertising
Advertising

Direktur Penyidikan KPK, Komisaris Besar Endang Tarsa, diduga diintimidasi oleh dua perwira polisi di McDonald's Ciledug Raya, Jakarta Selatan, 8 Februari 2015. Endang diminta menjadi saksi meringankan dalam sidang pra-peradilan Komisaris Jenderal Budi Gunawan, saat itu Wakil Kepala Polri, yang menggugat penetapan tersangka dirinya dalam kasus dugaan rekening gendut. Berselang beberapa hari, Endang menerima telepon ancaman pembunuhan.

Penyiraman Air Keras

Ban mobil penyidik KPK, Afief Yulian Miftah, ditusuk pada 29 Juni 2015. Malam harinya, mobil Afief—yang waktu itu menangani perkara rekening gendut Budi Gunawan—disiram air keras. Mobil itu terparkir di rumahnya, di Cikunir, Bekasi.

Teror terhadap Fasilitas KPK

Fasilitas KPK, yaitu safety house atau rumah aman untuk menyembunyikan saksi, digerebek dan dimasuki secara paksa oleh polisi, pertengahan 2015. Semua mobil di sana digeledah dan disoal karena pelat nomornya diduga tak sesuai dengan di buku pemilik kendaraan bermotor.

Penangkapan Pegawai

Anggota tim surveillance KPK, Darman, Bagoes Purnomo, dan Waldi Gagantika, yang sedang memantau untuk kegiatan operasi tangkap tangan di sekitar wilayah Kepolisian Resor Jakarta Utara, diamankan polisi pada 22 Februari 2016. Walau sudah menunjukkan identitas KPK, mereka dituding mengkonsumsi narkoba.

Perampasan Perlengkapan Penyidik

Laptop milik penyidik KPK, Surya Tarmiani, dirampas orang tak dikenal di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, 4 April 2017. Dalam laptopnya diduga tersimpan data soal buku catatan keuangan Basuki Hariman, pengusaha impor daging, yang dikenal sebagai “buku merah”. Dalam buku ini tertulis beberapa nama yang diduga menerima uang dari Basuki, di antaranya nama perwira tinggi polisi.

Percobaan Pembunuhan

Penyidik KPK, Novel Baswedan, mengalami percobaan pembunuhan dengan disiram air keras di sekitar rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017. Air keras itu mengenai kedua matanya.

Penangkapan dan Penculikan

Dua anggota tim surveillance KPK, yang sedang mengikuti calon tersangka setelah melakukan transaksi suap, disergap dan diancam, awal 2018. Keduanya juga diintimidasi dan dibawa ke salah satu markas institusi penegak hukum.

Teror Bom

Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarief dilempar bom molotov pada 9 Januari lalu.

Penganiayaan Pegawai

Anggota tim surveillance KPK, M. Gilang Wicaksono dan Ahmad Fajar, dianiaya saat memantau informasi dugaan akan adanya penyuapan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, 2 Februari lalu.

NASKAH: RUSMAN PARAQBUEQ
SUMBER: PDAT | DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

12 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

14 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

22 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya