Kopi Temukan Dugaan Penyumbang Fiktif Dana Kampanye Kubu Jokowi

Senin, 8 April 2019 17:20 WIB

Bendahara Umum TKN Jokowi - Ma'ruf, Sakti Wahyu Trenggono (memegang mikrofon) mengumumkan nomor rekening dana kampanye untuk menggalang dana dari publik di Posko Cemara pada Selasa, 16 Oktober 2018. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas Pemerhati Indonesia (Kopi) menemukan adanya dugaan sumbangan dana kampanye fiktif pada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 01, Joko Widodo atau Jokowi -Ma'ruf Amin.

Baca: Pengeluaran Dana Kampanye Terbesar Kubu Jokowi adalah Pelatihan

"Dari total Rp 121 juta dana sumbangan dari perseorangan yang didapat 01 Rp 7 juta sifatnya fiktif," kata Dwie, tim investigasi Kopi dalam diskusi Mendeteksi Dana Kampanye Pemilu 2019 di Upnormal Coffee, Jakarta, Senin, 8 April 2019.

Dwie mengatakan ada 18 orang dengan identitas tak jelas yang diduga menyumbangkan dana kampanye kepada pasangan Jokowi - Ma'ruf. Dwie juga mengungkapkan bahwa perkembangan penerimaan dana sumbangan dana kampanye paslon 01 terus meroket hingga Maret 2019.

Dalam laporan penerimaan dana sumbangan kampanye yang dilaporkan, sumbangan pribadi dari Jokowi sebesar Rp 32 juta, dan sumbangan dari partai pengusung, yaitu Partai Perindo Rp 478 juta dan Partai NasDem Rp 1,3 miliar.

Advertising
Advertising

Adapun sumbangan perseorangan yang dilaporkan sebesar Rp 121 juta yang berasal dari 129 simpatisan, dan sumbangan dari kelompok yang dilaporkan Paslon 01 sebesar Rp 38,5 miliar. Sehingga total penerimaan dana sumbangan kampanye pasangan 01 adalah Rp 44,5 miliar. "Dalam perkembangannya setelah 5 Maret 2019 didapati ternyata dana sumbangan yg didapat 01 ini sudah meroket dari Rp 44 miliar menjadi Rp 130 miliar," katanya.

Menurut Dwie, meroketnya uang tersebut diperoleh dari sumbangan 18 badan usaha nonpemerintah sebesar Rp 48,29 miliar, partai politik Rp 27 miliar, sumbangan 190 perseorangan (simpatisan) senilai Rp 11,7 miliar, dan ditambah bunga bank Rp 44,957 juta.

Dwie mengatakan, pasangan Jokowi - Ma'ruf juga melaporkan perolehan sumbangan berupa barang senilai Rp 11,71 miliar. Sumbangan berupa barang ini berasal dari parpol Rp 4,9 miliar, perseorangan Rp 24 juta, dan kelompok Rp 6,7 miliar. "Paslon 01 juga melaporkan perolehan sumbangan berupa jasa senilai Rp 31,64 miliar yang berasal dari parpol dan kelompok," ujarnya.

Adapun pengeluaran Paslon 01, kata Dwie, mencapai Rp 116,24 miliar yang terdiri dari uang tunai Rp 72,89 miliar, barang Rp 11,71 miliar, dan jasa Rp 31,64 miliar.

Simak juga: Dana Kampanye Jokowi Hingga Februari Capai Rp 130,4 Miliar

Selain menemukan sumbangan fiktif untuk pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin, komunitas ini juga menemukan dugaan sumbangan dana kampanye dari perusahaan asing kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. "Kami mendapati penelusuran dari Juli 2018-Maret 2019 menemukan adanya dana sumbangan dari perusahaan asing mengucur pada pasangan 02," kata Dwie. Jumlahnya mencapai Rp 276 miliar.

Berita terkait

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

1 menit lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

13 menit lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

1 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

10 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

10 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

10 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

12 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

13 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

13 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

13 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya