Dikejar Polisi, Antonio Banerra Ganti Akun Menjadi Gatotkaca

Minggu, 7 April 2019 13:11 WIB

Ilustrasi penjahat digital atau cyber crime. shutterstock.com

TEMPO.CO, Surabaya - Subdirektorat Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur mengatakan Arif Kurniawan Rajasa alias Antonio Banerra sempat mengubah nama akun menjadi Gatotkaca setelah tahu diburu polisi.

Baca: Polisi: Motif Antonio Banerra Agar Masyarakat Tak Pilih Prabowo

Sebelumnya, Arif Kurniawan memposting ajakan mencoblos calon presiden tertentu agar peristiwa kerusuhan besar di Jakarta pada 1998 terulang kembali. Selain itu ia juga menyebutkan agar pemerkosaan massal terhadap etnis Cina terjadi lagi. Polisi pun bergerak memburu pemilik akun tersebut.

Kepala Subdirekorat Siber Polda Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Cecep Susetya menuturkan polisi juga menangkap istri Arif Kurniawan ke Polda Jawa Timur. Namun dari hasil pemeriksaan sementara, istrinya tak tahu menahu kegiatan suaminya di media sosial. “Istrinya belum dapat dikaitkan dengan masalah ini,” kata Cecep di kantornya, Jalan Arif Yani, Surabaya, Ahad, 7 April 2019.

Cecep mengatakan Arif Kurniawan membuat akun Facebook Antonio Banerra sejak 2015. Ia sempat mengubah namanya dengan Gatotkaca. Namun polisi berhasil mendeteksi upaya pengelabuhan tersebut dan berhasil meringkusnya.

Pelaku bertubuh agak gemuk, berperawakan tegap dan berkulit bersih. Menurut Cecep, pelaku seorang pengangguran. Dia juga pernah terlibat kasus perampasan pada 10 tahun lalu. Ihwal pengakuan Arif Kurniawan bahwa keluarganya pernah menjadi korban kerusuhan massal di Jakarta pada 1998, polisi masih mendalami. “Pengakuannya sih begitu,” kata dia.

Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 14 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 dan Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan UU Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, khususnya Pasal 27 ayat 4, Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 KUHP.

Simak juga: Polisi Tangkap Pemilik Akun Antonio Banerra

“Karena postingannya meresahkan, membangkitkan trauma pada etnis tertentu,” kata Cecep. Menurut Cecep, polisi sudah mengecek pengakuan pelaku yang mengaku bekerja di Jawa Pos National Network (JPNN) namun tidan ada. “Sudah kami cek ke Jawa Pos, namun tidak ada.”

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

4 jam lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

9 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

12 hari lalu

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.

Baca Selengkapnya

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

12 hari lalu

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

12 hari lalu

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

Polda Metro Jaya menetapkan Galih Loss sebagai tersangka penyebaran kebencian dan penodaan agama lewat Tiktoknya @galihloss3.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

15 hari lalu

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

Grup idola K-pop T-ARA meraih puncak popularitaasnya di tahun 2010an dengan berbagai lika-liku termasuk tuduhan skandal bullying.

Baca Selengkapnya

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

29 hari lalu

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

39 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

42 hari lalu

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

Ketua BTN Sumardji menduga kembang api yang muncul di dekat lokasi Timnas Indonesia latihan berasal dari pesta rakyat setempat.

Baca Selengkapnya

CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

44 hari lalu

CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

TikTok disorot sebagai sarang penyebaran misinformasi maupun disinformasi.

Baca Selengkapnya